Fendra memaparkan, pembersihan tidak hanya dilakukan secara manual, tetapi juga dengan metode yang lebih efektif.
Baca Juga: Potensi Sektor Perikanan di Kabupaten Berau Besar, Sayang Investor Masih Ragu Gara-Gara Hal Ini
Dalam waktu dekat, pihaknya akan menguji simulasi kombinasi penyedotan lumpur, penyemprotan air bertekanan, dan pengerjaan dari dalam saluran.
“Kita mau coba simulasikan dalam waktu dekat, ada menyedot lumpur, menyemprotkan air, dan bekerja dari dalam,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pelaksanaan program penanganan banjir yang juga dilaksanakan di DPUPR Berau sendiri akan merujuk pada hasil review terbaru masterplan penanganan banjir Kabupaten Berau.
Rencana tersebut mencakup normalisasi saluran, peningkatan kapasitas drainase, serta perbaikan sistem pembuangan air di beberapa titik kritis.
Baca Juga: Siap-Siap, Pemkab Berau Bakal Gelar Pelatihan Welder, Seleksi Bakal Ketat karena Ramai Peminat
“Penanganan banjir itu ya di normalisasi dan pembenahan jaringan drainase dan pembuangan air,” tegasnya.
Dengan kombinasi strategi jangka pendek seperti pembersihan parit dan jangka panjang berupa proyek infrastruktur, DPUPR Berau optimistis dampak banjir dapat diminimalkan.
Masyarakat pun diharapkan turut mendukung dengan menjaga kebersihan saluran air dan tidak membuang sampah sembarangan, sehingga upaya pemerintah menjadi lebih efektif. (sen/far)