berau

Tekad Kuat Pengelolaan Sampah, Pemkab Berau Bakal Bangun TPS3R di 13 Kecamatan dan Dua Kampung

Jumat, 12 September 2025 | 09:32 WIB
DIMULAI: Wakil Bupati Berau, Gamalis, saat melakukan peletakan batu pertama pembangunan TPS3R di Pulau Derawan. (KPG)

PROKAL.CO, PULAU DERAWAN – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Berau terus mendorong pengelolaan sampah yang lebih bijak dan berkelanjutan di kawasan wisata.

Salah satu langkah konkrit yang akan diambil adalah pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di 13 kecamatan ditambah dua kampung.

Baca Juga: Teken PKS dengan Perbankan, Pemkab Berau Kembali Realisasikan Rumah Layak Huni

Hal itu disampaikan langsung oleh Wakil Bupati Berau, Gamalis usai melakukan groundbreaking TPS3R di Pulau Derawan, Rabu (9/9/2025).

Disampaikannya TPS3R pertama yang dibangun berada di Pulau Derawan dan merupakan pilot project. TPS3R tersebut diharapkan dapat menjadi percontohan untuk wilayah-wilayah wisata lainnya di Berau.

“Karena kebersihan merupakan aspek penting yang tidak bisa dipisahkan dari pengembangan pariwisata,” ucapnya.

Dengan begitu, kawasan wisata seperti Pulau Derawan harus memiliki sistem pengelolaan sampah yang memadai dan representatif. TPS3R ini menjadi bagian penting dalam mendukung kawasan wisata agar tetap bersih dan terjaga.

“Kami menargetkan pembangunan TPS3R ini selesai dalam empat bulan,” ungkapnya.

Baca Juga: Bupati Berau Sri Juniarsih Mas Bertekad Perkuat Konektivitas Jalan Antarkampung

Tidak hanya di Pulau Derawan, Pemkab juga menargetkan pembangunan TPS3R di seluruh kecamatan di Berau, termasuk dua kampung khusus, yakni Kampung Pulau Derawan dan Maratua. Pembangunan ini tidak hanya didanai oleh APBD Berau, tetapi juga melibatkan kerja sama dengan pihak ketiga.

“Saya berharap TPS3R ini bisa menjadi solusi pengelolaan sampah di kawasan wisata, dan menjadi pionir untuk diterapkan di destinasi-destinasi lainnya di Berau, mengingat potensi wisata kita sangat beragam,” tambahnya.

Sementara itu, Kepala Kampung Pulau Derawan, Indra Mahardika, mengungkapkan kondisi pengelolaan sampah di Pulau Derawan saat ini belum optimal. Sampah-sampah masih dikumpulkan di satu titik dan hanya diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tanjung Batu dua kali dalam seminggu.

“Kondisi ini menyebabkan terjadinya penumpukan sampah di Pulau Derawan, yang berpotensi mengancam kesehatan masyarakat, mencemari lingkungan, serta merusak ekosistem laut. Ini tentu berdampak negatif pada keberlanjutan wisata bahari kita,” ujarnya.

Baca Juga: Tekankan Inovasi Kemasan dan Cita Rasa, Pemkab Berau Dorong UMKM Naik Kelas

Halaman:

Tags

Terkini