Menurut Junaidi, kontur tanah dan intensitas longsoran di lokasi menjadi tantangan utama. Panjang longsoran yang terjadi membuat perbaikan harus melalui kajian teknis lebih mendalam.
“Dengan perencanaan matang, maka pekerjaan juga akan lebih maksimal,” katanya.
Junaidi pun meminta masyarakat untuk bersabar, sebab proses perencanaan membutuhkan waktu. Namun, ia optimistis hasil pekerjaan permanen nanti dapat memberi manfaat jangka panjang bagi warga.
Baca Juga: Pemkab Berau Kebut Pembangunan SD Filial di Kawasan Adat Terpencil Sei Maning
“Kami harap masyarakat bisa bersabar, sehingga ini bisa diatasi dengan seksama ke depan,” jelasnya.
Masyarakat tiga kampung berharap langkah perbaikan permanen ini segera terealisasi, mengingat jalan poros tersebut merupakan urat nadi aktivitas sehari-hari. Mereka menantikan hasil nyata yang tidak lagi bersifat sementara. (adv)