Sistem ini sejatinya ditargetkan mulai berjalan pada Oktober 2025. Namun, karena sejumlah tahapan administratif belum rampung, pelaksanaannya terpaksa tertunda.
Ia berharap, proses koordinasi dengan bagian hukum segera selesai agar pihaknya bisa melanjutkan ke tahap kerja sama dengan vendor penyedia sistem.
“Target kami sebenarnya Oktober, tapi melenceng. Mudah-mudahan segera bisa dijalankan. Setelah dari bagian hukum, baru kami bisa koordinasi dengan vendor,” ucapnya.
Selain itu, hingga kini proses serah terima aset dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) ke Diskoperindag belum dilakukan. Padahal, penyerahan aset menjadi syarat agar pihaknya dapat mengelola secara penuh fasilitas parkir di Pasar SAD.
Baca Juga: Anggota Polisi Ditemukan Tak Bernyawa di Asrama Loa Janan Ulu, Polisi Selidiki Dugaan Bunuh Diri
“Secara asas serah terima itu belum diserahkan dari DPUPR ke Diskoperindag. Kami berharap bisa segera agar bisa mulai dikelola,” katanya.
Meski begitu, pihaknya telah menyiapkan petugas parkir yang akan membantu operasional awal sistem tersebut. Sebanyak enam orang dari Pasar SAD telah mendapatkan pelatihan langsung dari pihak vendor.
“Petugasnya sudah ada, enam orang sudah dilatih. Mereka nanti bertugas di pintu masuk secara bergantian,” jelasnya.
Ia menambahkan, dalam jangka panjang sistem parkir elektronik ini tidak lagi memerlukan petugas di lapangan karena seluruh proses pembayaran akan dilakukan secara nontunai.
Namun, di tahap awal, petugas tetap disiagakan untuk membantu masyarakat yang belum terbiasa menggunakan sistem tersebut.
“Nanti kalau sudah berjalan, sebenarnya tidak butuh penjaga lagi. Tapi untuk awal kami tetap siagakan petugas, antisipasi kalau ada yang belum tahu cara pakainya atau tidak membawa kartu,” tuturnya.
Baca Juga: DPRD Balikpapan Minta Pemkot Percepat Penyelesaian Proyek Infrastruktur Akhir Tahun
Menurutnya, penerapan parkir elektronik menjadi salah satu langkah menuju pengelolaan pasar yang lebih modern dan transparan.
Semua transaksi nantinya dilakukan secara cashless, tanpa uang tunai. “Konsepnya nanti nontunai semua, tidak ada lagi pembayaran tunai-tunaian,” jelasnya. (aja/far)