• Senin, 22 Desember 2025

Kratom Punya Efek Analgesik Layaknya Morfin, Sudah Diuji BRIN pada Hewan Mencit

Photo Author
- Kamis, 4 Juli 2024 | 11:00 WIB
Warga dengan pohon kratom.
Warga dengan pohon kratom.

 

Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) sudah melakukan penelitian terhadap daun kratom (Mitragyna speciosa). Bahkan, penelitian kandungan daun tersebut sudah diuji coba ke mencit (sejenis tikus). Hasilnya terdapat sejumlah manfaat dalam kandungan daun tersebut, di antaranya memiliki efek analgesik yaitu pereda atau penghilang rasa sakit pada tubuh.

Riset mengenai daun kratom tersebut disampaikan peneliti dari Pusat Riset Vaksin dan Obat BRIN, Masteria Yunovilsa Putra. Dia menyebutkan bahwa daun kratom dipercaya masyarakat memiliki efek analgesik, stimulan, dan dapat membantu mengatasi kecanduan opioid. 

Opioid adalah sekelompok obat-obatan yang bekerja pada sistem saraf pusat untuk menghasilkan efek pereda nyeri dan euphoria. Banyak pengguna atau pengonsumsi mengklaim bahwa daun kratom membantu mengatasi rasa sakit kronis, kecemasan, dan depresi. Selain itu, kratom juga dianggap lebih aman dibandingkan obat-obatan opioid.

Pasalnya, konsumsi obat-obatan opioid bisa memicu ketergantungan. Dia menjelaskan efek analgesik yang dimiliki oleh kandungan alkaloid di dalam daun kratom memiliki potensi untuk dimanfaatkan dalam bidang kesehatan. Ekstrak alkaloid kratom dapat digunakan sebagai adjuvant (bahan tambahan) untuk pengobatan kanker. Dia menjelaskan ekstrak alkaloid kratom dengan kandungan senyawa mitragyne sekitar 46 persen menimbulkan efek analgesik terhadap rasa sakit akibat panas.

’’Studi aktivitas analgesik secara in vivo kami lakukan pada hewan coba,’’ katanya kemarin (2/7). Hewan coba yang digunakan adalah mencit, yaitu hewan sejenis tikus.  Berdasarkan hasil penelitiannya, pemberian ekstrak alkaloid kratom secara kronis selama sepuluh hari pada hewan coba menunjukkan hasil menarik.

Efek analgesik dari alkaloid kratom hampir sama dengan efek analgesik yang ditimbulkan oleh morfin.Dia menjelaskan, di Kalimantan, daun kratom menjadi komoditas yang penting untuk petani setempat. Bahkan daun kratom sampai diekspor ke sejumlah negara serta memberikan pendapatan yang signifikan untuk petani. 

Masteria menegaskan, dalam bidang kesehatan, kratom memiliki potensi yang dapat dikembangkan untuk bahan baku obat.Tetapi dia mengingatkan bahwa penggunaan ekstrak dari alkaloid kratom dalam dosis tertentu diindikasikan dapat memberikan efek samping.

’’Untuk itu perlu regulasi yang tepat tanpa mempengaruhi mata pencaharian para petani tersebut,’’ katanya. Pasalnya, jika diberlakukan regulasi yang tidak tepat, justru akan berdampak negatif kepada para petani.

 

Dia menegaskan bahwa penelitian lebih lanjut serta dialog masih terus terbuka untuk pengembangan daun kratom ke depannya. (wan)

 

 
 
 
 
 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Pontianak Post

Rekomendasi

Terkini

X