Pj Gubernur Provinsi Kalimantan Barat Harisson mengatakan jika ingin menjadi tuan rumah Pekan Olahraga Nasional (PON) seperti Aceh, mulai dari sekarang Kalbar harus menyiapkan segala sarana prasarana olahraga berstandar nasional. Jika tidak bisa menjadi tuan rumah tunggal, bisa juga dilaksanakan oleh dua provinsi. Seperti saat ini, PON Aceh-Sumut.
“Kalau Kalbar mau jadi tuan rumah PON, sudah sedari sekarang kita mulai menyiapkan sarana prasarananya. Sebab sebelum provinsi tersebut ditetapkan menjadi tuan rumah PON, pastinya ada pengecekan tiap venue dari tim pusat,” ujar Harisson, usai melihat para atlet PON yang bertanding di Aceh, Senin (9/9).
Dia melanjutkan, dalam pengecekan kesiapan venue di Kalbar serta fasilitas pendukungnya, pasti pemerintah pusat memiliki poin-poin hingga satu daerah tersebut bisa dinyatakan mampu melaksanakan PON. Menurutnya venue berstandar menjadi penilaian utama bagi pusat untuk bisa menunjuk Kalbar sebagai tuan rumah.
Jikapun Kalbar tidak bisa melaksanakan PON sebagai tuan rumah tunggal. Kegiatannya bisa dikolaborasikan dengan provinsi terdekat. Kalimantan Tengah misalnya. Sehingga tuan rumahnya ada dua yaitu Kalbar-Kalteng.
Sama seperti PON saat ini, dimana tuan rumahnya ada dua provinsi yaitu Aceh-Sumut. “Yang jelas, kita (Kalbar) ada keinginan untuk menjadi tuan rumah PON. Sebab ada banyak keuntungan jika kita menjadi tuan rumah. Salah satunya pembangunan infrastrukutur khususnya olahraga akan semakin bagus. Karena dalam penyelenggaraan PON juga dibantu oleh pemerintah pusat,” ujarnya.
Selain kesiapan venue semua cabang olahraga yang akan ditandingkan dan dilombakan, kesiapan Sumber Daya Manusia dari segala sektor perlu disiapkan. Sebab ajang PON ini merupakan kolaborasi dari semua lini. Tidak hanya pemerintah provinsi dan KONI saja menyiapkannya. Ada banyak pihak harus menyatukan pandangan untuk mensukseskan perhelatan kegiatan olahraga se nasional ini.
Diapun meminta pada KONI, untuk dapat mempertahankan atlet terbaiknya. Jangan sampai atlet Kalbar disewa oleh provinsi lain untuk ikut ajang PON. Sebab kata dia, itu pernah terjadi pada salah satu atlet billiard Kalbar yang pindah ke Papua dengan nilai transfer hingga dua miliar.
Menurutnya kejadian seperti ini tak perlu terjadi. Sebab pembinaan sudah dilakukan oleh Kalbar, namun karena sesuatu dan lain hal yang tidak menemukan kesepakatan lalu merugikan Kalbar karena atletnya justru pindah memperkuat priovinsi lain.(iza)