Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak mencatat sejumlah kejadian bencana, mulai dari kebakaran hutan dan lahan (karhutla), angin kencang, hingga kebakaran rumah dan bangunan.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Pontianak, Nasir mengatakan salah satu bencana tahunan yang terjadi adalah karhutla. Sejumlah titik di Kota Pontianak memiliki lahan gambut yang rawan terbakar pada musim kemarau.
“Untuk kebakaran lahan, Pontianak Utara, Pontianak Selatan, Pontianak Tenggara, memang (wilayah) yang perlu diwaspadai,” katanya. Pada tahun ini, pihaknya sudah membuat dua kali posko siaga karhutla, yakni pada Juli dan Agustus.
Sejumlah bencana karhutla tercatat banyak terjadi pada Juli 2024. Salah satu kebakaran lahan yang terbesar terjadi pada Juli terjadi di Jalan Sepakat 2 dan Jalan Perdana juga besar. Sementara pada Agustus, posko siaga karhutla dibuka dalam rangka menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo.
BPBD Kota Pontianak mencatat jumlah kebakaran jumlah kebakaran hutan dan lahan dari Januari sampai dengan Agustus 2024 telah terjadi sebanyak 32 kali yang sering terjadi di wilayah kecamatan Pontianak Utara, kecamatan Pontianak Selatan, dan kecamatan Pontianak Tenggara. Dengan jumlah luasan keseluruhan kurang lebih empat hektare.
Selain itu, BPBD Kota Pontianak mencatat jumlah kebakaran pemukiman dari Januari sampai dengan Agustus tahun 2024 telah terjadi sebanyak 33 kali. Adapun jumlah kepala keluarga yang terdampak sebanyak 44 KK dan korban jiwa sebanyak 154 jiwa, serta korban meninggal dunia sebanyak lima nyawa. Sedangkan jumlah kerusakan bangunan terdiri dari rusak ringan sebanyak 11 unit, rusak sedang delapan unit, serta rusak berat 28 unit.
Cuaca ekstrem juga menjadi perhatian BPBD Kota Pontianak. “Kita saat ini juga perlu mengantisipasi cuaca ekstrim, seperti puting beliung,” ujarnya. Pihaknya mencatat, jumlah angin kencang atau cuaca ekstrim dari Januari sampai dengan Agustus 2024 telah terjadi sebanyak sembilan kali. Adapun jumlah kepala keluarga yang terdampak Sebanyak 42 KK, dengan jumlah kerusakan bangunan terdiri dari rusak ringan sebanyak 20 unit, rusak sedang sebanyak 16 unit, dan rusak berat sebanyak sembilan unit.
Selain itu, jumlah kejadian lainnya seperti pohon tumbang yang disebabkan oleh angin kencang mengakibatkan lalu lintas terganggu serta menimpa rumah warga terjadi sebanyak tiga kali. “BPBD Kota Pontianak juga melakukan pencarian dan evakuasi korban tenggelam sebanyak satu kali dengan korban sebanyak satu jiwa,” pungkasnya. (sti)