• Senin, 22 Desember 2025

Investasi Rp6 Triliun di Sambas Dipertanyakan, Jangan Sekadar Omon-Omon

Photo Author
Indra Zakaria
- Senin, 17 Maret 2025 | 10:00 WIB
Ilustrasi investasi
Ilustrasi investasi

Rencana investasi besar senilai lebih dari Rp6 triliun di Kabupaten Sambas oleh perusahaan asal Singapura, PT. FAM NEXA Indonesia dan PT Long Dragon Investment, menuai sorotan. Anggota DPRD Kalimantan Barat sekaligus Ketua NasDem Sambas H. Subhan Nur, mempertanyakan kejelasan legalitas proyek tersebut.

Sebab, investasi ini diklaim akan digunakan membangun City Mall terintegrasi dengan Rumah Sakit Internasional dan Hotel Internasional. Namun, Subhan menegaskan bahwa masyarakat Sambas harus berhati-hati agar tidak tertipu oleh janji-janji manis yang belum jelas kebenarannya.

"Sebagai tokoh masyarakat, saya melihat jika investasi ini benar-benar terealisasi, tentu kita menyambut baik. Tapi sampai saat ini, legalitasnya masih meragukan. Bahkan camat Sambas, tempat lokasi investasi akan dibangun mengatakan pada bulan Februari lalu, tidak ada proses pengurusan legalitas yang dilakukan hingga kini,” ungkap Subhan dalam sebuah kesempatan di Rumahnya Kabupaten Sambas beberapa Waktu lalu.

Subhan menyoroti presentasi yang telah beredar di media sosial dan Pemprov Kalbar beberapa waktu lalu. Dalam presentasi tersebut, disebutkan bahwa proyek ini akan mulai dieksekusi pada Februari 2023. Namun, hingga kini, tidak ada bukti fisik atau langkah konkret yang menunjukkan progres pembangunan.

"Saya ini mantan pengusaha, jadi saya cukup paham soal mekanisme investasi. Kalau nilainya Rp6 triliun, itu hampir empat kali lipat APBD Kabupaten Sambas. Jumlah sebesar itu tidak bisa hanya berupa wacana. Mana pembebasan lahan? Mana wujud fisiknya?” tanya Subhan dengan nada skeptis.

Anggota DPRD Kalbar 3 periode ini mengingatkan bahwa masyarakat Sambas sudah sering dikecewakan oleh janji-janji investasi semacam ini. Sebelumnya, sempat beredar kabar tentang rencana pembangunan kilang minyak terbesar di daerah tersebut, namun hingga kini tidak ada realisasinya.

"Kita sering dengar cerita ‘angin-anginan’ seperti ini. Kalau kata Prabowo (Presiden RI), omon-omon (janji kosong). Masyarakat butuh kepastian, bukan sekadar kata-kata,” tambahnya.

Meski memberikan kritikan, Subhan berharap agar rencana investasi ini benar-benar dapat direalisasikan demi kemajuan Kabupaten Sambas. Ia menekankan pentingnya transparansi dan kejelasan legalitas sebelum masyarakat diajak untuk mendukung proyek tersebut. "Mudah-mudahan ini betul-betul investasi nyata, bukan sekadar isapan jempol. Kita doakan bersama agar Sambas bisa maju tanpa harus menjadi korban janji-janji kosong,” tutup Subhan.

Dia melanjutkan kabar ini memang menjadi perhatian serius bagi masyarakat Sambas, yang berharap agar pembangunan dapat membawa dampak positif bagi daerah mereka. Namun, kehati-hatian dan kewaspadaan tetap diperlukan agar tidak terjebak dalam skema investasi yang belum jelas arahnya.(den)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Pontianak Post

Rekomendasi

Terkini

X