• Senin, 22 Desember 2025

Kalbar Masuk 3 Besar Provinsi Karhutla Terluas, Menhut Bilang Begini

Photo Author
- Sabtu, 7 Juni 2025 | 11:50 WIB
Ilustrasi Karhutla
Ilustrasi Karhutla

Kalimantan Barat kembali mencatatkan namanya dalam daftar tiga besar provinsi dengan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) terluas di Indonesia tahun ini. Hingga 22 April 2025, total area terdampak karhutla di provinsi ini mencapai 494 hektare.

Data Kementerian Kehutanan mencatat, Kalbar berada di bawah Riau yang mencatatkan 699 hektare, dan di atas Aceh dengan 296 hektare. Secara nasional, total luas karhutla yang tercatat mencapai 3.207 hektare, terdiri dari 1.227 hektare di lahan gambut dan 1.980 hektare di tanah mineral.

“Berdasarkan data terkini mengenai tren penurunan karhutla, pada 2015 luas karhutla mencapai 2,6 juta hektare, turun menjadi 1,6 juta hektare pada 2019, lalu menurun kembali menjadi 1,1 juta hektare pada 2023,” ujar Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni saat Apel Kesiapsiagaan Karhutla Nasional 2025 di Pontianak, Kamis (6/6).

Ia melanjutkan bahwa pada 2024, Indonesia mencatat penurunan signifikan dengan hanya 24.154 hektare lahan terbakar. Angka itu turun sekitar 74 persen dibanding tahun sebelumnya.

Meski begitu, Kalbar tetap menjadi salah satu wilayah yang harus mendapat perhatian khusus. "Namun capaian ini jangan sampai membuat kita lengah. Kita harus tetap siaga, tidak boleh sombong, dan terus memperkuat kesiapan menghadapi ancaman karhutla," tegas Menhut.

Penurunan Signifikan Tapi Tetap Waspada

Khusus di Kalimantan Barat, penurunan luas karhutla cukup signifikan jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pada 2019, luas karhutla di wilayah ini mencapai 151.919 hektare, dan turun drastis menjadi 24.154 hektare pada 2024, atau turun sekitar 84 persen.

Dalam lima tahun terakhir, provinsi ini juga tercatat tidak menyumbang kabut asap lintas batas negara. Namun, hal ini bukan alasan untuk lengah.

Menteri Raja Juli menegaskan bahwa kesiapsiagaan tetap menjadi prioritas, terutama karena musim kemarau yang diperkirakan BMKG mulai terjadi pada Juni di Kalbar, meski Indonesia tengah mengalami kondisi La Nina.

“Kita tidak boleh main-main dengan ancaman karhutla. Perlu ada sinergi, disiplin, dan kepedulian semua pihak agar keberhasilan yang kita raih selama ini bisa dipertahankan dan ditingkatkan,” tegasnya. (mif)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X