• Minggu, 21 Desember 2025

Kapal Karam di Perairan Padang Tikar-Kubu Raya Kalbar, Kelapa Seberat 25 Ton Gagal Terkirim

Photo Author
- Rabu, 18 Juni 2025 | 14:30 WIB
Muatan KM Bos Muda berupa kelapa mengapung di pesisir akibat tenggelamnya kapal tersebut pada Senin (16/6/2025). (ISTIMEWA)
Muatan KM Bos Muda berupa kelapa mengapung di pesisir akibat tenggelamnya kapal tersebut pada Senin (16/6/2025). (ISTIMEWA)

PONTIANAK – Sebuah kapal motor yang mengangkut sekitar 25 ton kelapa karam di perairan Padang Tikar, Kecamatan Batu Ampar, Kabupaten Kubu Raya, pada Senin (16/6) sekitar pukul 14.30 WIB. Kapal pengangkut kelapa bernama KM. Bos Muda itu tenggelam usai dihantam gelombang tinggi setelah sebelumnya mengalami kerusakan mesin di tengah laut.

Kapolsek Batu Ampar, Ipad Rachmatul Isani Fachri, melalui Kasubsi Penmas Polres Kubu Raya, Aiptu Ade, membenarkan kejadian tersebut. Dia menjelaskan, kapal tersebut berangkat dari Desa Sei Jawi, Kecamatan Batu Ampar, dengan tujuan Kecamatan Rasau Jaya. Namun, dalam perjalanan, kapal mengalami kendala teknis pada bagian mesin.

“Menurut keterangan nakhoda kapal bernama Min, KM. Bos Muda mengalami kerusakan pada bagian kopel sehingga mesin mati di tengah perjalanan. Saat sedang dilakukan perbaikan, cuaca tiba-tiba memburuk disertai angin kencang dan gelombang tinggi,” ungkap Ade dalam keterangan tertulisnya, pada Rabu (18/6) di Sungai Raya.

Cuaca ekstrem dan tingginya gelombang membuat lambung kapal tidak mampu menahan debit air laut yang masuk. Dalam hitungan menit, kapal terbalik dan tenggelam tak jauh dari Pelabuhan Padang Tikar. Beruntung, seluruh awak kapal berhasil menyelamatkan diri dengan berenang ke daratan.

“Seluruh awak kapal berhasil selamat. Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut. Nakhoda bersama empat anak buah kapal (ABK) langsung menyelamatkan diri dengan cara berenang menuju Pelabuhan Padang Tikar saat kapal mulai tenggelam,” tambah Ade.

Kapal milik seorang warga bernama Buhari itu diketahui mengangkut kelapa seberat 25 ton. Selain nakhoda Min, empat ABK yang ikut dalam pelayaran tersebut adalah Kendi, Dino, Lin, dan Anwar.

Pasca peristiwa tersebut, lanjut Ade, proses evakuasi kapal dilakukan secara manual. Pada Selasa (17/6) KM. Bos Muda berhasil ditarik oleh kapal lain ke Pelabuhan Rasau Jaya, meskipun mesin kapal masih dalam kondisi rusak.

“Kondisi kapal memang sudah dalam keadaan terapung, walau mesin belum berfungsi. Proses evakuasi dilakukan dengan cara ditarik menggunakan kapal motor hingga sampai di pelabuhan Rasau Jaya,” jelas Ade.

Sebagai langkah antisipasi, Polres Kubu Raya lanjut Ade, mengimbau seluruh pemilik kapal dan nelayan untuk lebih waspada sebelum melaut. Pemeriksaan menyeluruh terhadap mesin kapal dan perlengkapan keselamatan menjadi hal yang mutlak dilakukan, terlebih di tengah kondisi cuaca yang kerap tidak menentu.

“Kami mengimbau agar para pemilik kapal tidak mengabaikan pengecekan rutin terhadap mesin dan perlengkapan keselamatan di kapal. Kondisi cuaca yang tidak menentu belakangan ini bisa membahayakan keselamatan jiwa maupun barang muatan,” pungkas Ade. (ash)

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Rekomendasi

Terkini

X