PONTIANAK - Hujan intensitas sedang hingga lebat berpotensi terjadi di sebagian wilayah Kalbar pada tanggal 3 sampai dengan 6 Juli 2025. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalbar keluarkan peringatan dini agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi dampak hidrometeorologi.
Sementara itu, sebagian wilayah lainnya masih berpotensi terjadinya kemudahan kebakaran hutan dan lahan pada tanggal 03 sampai dengan 09 Juli 2025.
BMKG mendeteksi 20 titik panas di wilayah Kalimantan Barat. Terjadi hujan selama 24 jam terakhir di sebagian wilayah Kalimantan Barat dengan intensitas ringan. Indeks rata-rata Kualitas Udara Partikulat PM2.5 tanggal 01 Juli 2025 di wilayah Kalimantan Barat dalam kategori baik hingga sedang.
Ade, Prakirawan BMKG Kalbar mengatakan pada Kamis (3/7), berpotensi terjadi hujan ringan hingga sedang disebagian wilayah Kalbar. Meski demikian, masyarakat tetap diminta mewaspadai potensi hujan lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang berdurasi singkat, terutama pada siang hingga sore hari.
Hujan lebat yang akan terjadi berpotensi menimbulkan dampak seperti genangan, banjir, tanah longsor dan dampak serupa lainnya.
"Sementara terkait kemudahan kebakaran hutan dan lahan masih harus diwaspadai terutama pada tanggal 3 sampai dengan 9 Juli 2025 di sejumlah wilayah di Kalbar," ungkapnya.
Tidak terdapat suhu udara ekstrem. Suhu udara tertinggi yaitu 34.3°C terjadi di Ketapang. Suhu udara rata-rata berkisar 26.9°C hingga 29.5°C. Sementara suhu udara terendah adalah 22.8°C di Melawi.
Tidak terjadi hujan di semua titik pengamatan. Kriteria hari tanpa hujan termasuk kategori sangat pendek (1-5 hari). Tidak terdapat kejadian angin kencang. Kecepatan angin tertinggi yaitu 12 Knot di Sambas. Arah angin dominan dari arah Timur Laut - Barat. Tidak terdapat jarak pandang ekstrem. (mrd)
