PONTIANAK – Aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kalimantan Barat, Rabu(27/8) meninggalkan sejumlah kerusakan fasilitas umum. Jurnalis yang berada di lokasi mengamati, sejumlah tanaman hias di pelataran halaman gedung habis dicabut dari akarnya oleh peserta aksi dan berserakan di tanah.
Tanaman-tanaman tersebut, yang menjadi bagian dari taman penghijauan di kompleks dewan, diketahui dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kalbar.
Kerusakan ini diperkirakan menimbulkan kerugian bagi negara, meski nilainya belum dapat dipastikan.
Selain tanaman, aparat kepolisian dan TNI juga mengamankan sejumlah barang dari lokasi, termasuk botol air mineral dalam berbagai ukuran, baik kecil maupun besar yang sempat dilemparkan selama aksi berlangsung.
Batu-batu kecil yang digunakan dalam lemparan juga diamankan petugas. Tidak hanya itu, sebuah besi panjang yang digunakan sebagai penutup lubang drainase proyek APBD turut rusak.
Besi tersebut lepas, diduga dilepaskan opeserta aksi. Aparat kemudian mengamankannya untuk menghindari digunakan sebagai senjata atau memicu kecelakaan.
Salah satu staf Sekretariat Dewan (Sekwan) yang enggan disebutkan namanya mengaku belum bisa memastikan jenis dan jumlah tanaman yang rusak. Menurutnya, pihaknya baru akan melakukan inventarisasi setelah situasi benar-benar kondusif dan aksi demo sepenuhnya selesai.
"Kami belum tahu tanaman apa saja yang dicabut. Karena aksi masih berlangsung, kami fokus pada pengamanan dulu. Nanti setelah tenang, baru kami hitung kerusakannya," ujarnya di sela-sela aksi demo.
Hingga malam hari, petugas gabungan dari kepolisian dan TNI terus berjaga di sekitar gedung. Mereka juga mengamankan beragam aksi seperti abu ban bekas yang terbakar, botol, dan material lain yang berserakan. (*)
