PONTIANAK – Pembukaan kembali penerbangan langsung antara Pontianak–Kuching dan Pontianak–Kuala Lumpur, Malaysia, sejak 12 September 2025, mencatat tingkat keterisian penumpang yang selalu penuh. Kondisi ini menjadi sinyal kuat meningkatnya mobilitas masyarakat dan potensi penguatan hubungan ekonomi lintas batas antara Kalimantan Barat (Kalbar) dan Malaysia.
Konsul Malaysia di Pontianak, Azizul Zekri, mengonfirmasi antusiasme tinggi masyarakat terhadap jalur udara ini, baik dari warga Kalbar maupun Malaysia.
“Dari segi penempahan (reservasi) pesawat itu saya lihat memang penuh, ke Kuala Lumpur ataupun ke Kuching penuh. Tapi kalau untuk data pastinya saya belum tahu karena ini masih baru kan, baru dimulai 12 September kemarin,” ujar Azizul, saat menghadiri pembukaan Malaysia Healthcare Expo (MHX) Pontianak 2025 di Atrium Ayani Megamall, Kamis (9/10/2025).
Mengurai Kepadatan Jalur Darat
Azizul menjelaskan bahwa sebelum penerbangan langsung ini dibuka, pergerakan warga antarwilayah Kalbar dan Malaysia didominasi oleh jalur darat. Hal ini terlihat dari data kunjungan tahun lalu yang sangat tinggi.
“Tahun lalu, hampir 500 ribu warga Kalimantan berkunjung ke Sarawak, sementara sekitar 400 ribu warga Sarawak datang ke Kalimantan,” katanya.
Dengan tersedianya penerbangan langsung, Konsulat Malaysia memperkirakan jumlah kunjungan lintas batas akan terus meningkat secara signifikan.
“Jadi kami jangkakan angka (kunjungan) ini akan bertambah dengan adanya penerbangan dari Pontianak-Kuching, dan Pontianak Kuala Lumpur,” tutup Azizul, optimis bahwa akses udara yang lebih mudah akan mendorong pertumbuhan ekonomi dan sosial di kedua wilayah. (*)