Penjabat Wali Kota Pontianak Ani Sofian mengingatkan para pedagang pasar tradisional untuk membawa kembali barang dagangannya ketika selesai berjualan.
Tindakan tersebut dilakukan sebagai upaya menekan terjadinya barang dagangan hilang di pasar tradisional.“Saya imbau para pedagang untuk membawa kembali barang dagangannya yang tidak habis. Barang dagangan itu jangan ditinggal di pasar, sebab resikonya tinggi, salah-satunya bisa hilang dicuri orang,” ujar Ani, Senin (5/2).Agar pasar tradisional aman, diminta para pedagang dapat bekerjasama dalam upaya menekan terjadinya kehilangan barang dagangan.
Apa yang disampaikan Ani sebagai tindak lanjut atas keluhan pedagang tahu yang kerap mengalami kehilangan sisa barang dagangannya yang tidak laku terjual.
Pengurus asosiasi pasar dimintanya juga merespon akan kejadian ini. Termasuk pihak kepolisian jika laporannya sudah sampai, diharap bisa mencari pelaku pencuri barang dagangan salah satu pedagang di Pasar Flamboyan.
Baca Juga: Tanpa Arak-arakan Naga dan Barongsai, Cap Go Meh di Pontianak Akan Dirayakan Khidmat
Dia juga menyarankan untuk pengurus asosiasi di pasar-pasar tradisional dapat memasang CCTV di titik-titik tertentu.Dengan begitu, ketika terjadi pencurian barang dagangan, pelaku bisa dilihat di CCTV.
Kemudian dari hasil rekaman CCTV itu bisa ditindaklanjuti untuk mencari pelakunya. “Tanggung jawab mengurus pasar bukan hanya di Pemkot saja. Namun semua pihak termasuk asosiasi. Dengan rasa saling memiliki maka sinergi untuk menciptakan pasar tradisional yang baik akan berjalan secara sendirinya,” katanya.
Sebelumnya pedagang tahu Pasar Tradisional Flamboyan mengeluhkan keamanan di pasar ini.Sebab, cukup sering barang dagangan yang tak habis terjual diambil oleh oknum yang hingga kini belum diketahui pelakunya.
Baca Juga: ASTAGA..!! Diduga Lakukan KDRT, Oknum Komisioner Bawaslu Tarakan Akan Dipanggil Polisi
“Setiap tahu sisa yang tak terjual selalu kami simpan di lapak. Sebab kalau dibawa ke rumah produksi lokasinya cukup jauh. Makanya kami tinggal. Namun ketika ditinggal, justru hilang dicuri. Pernah malah satu ember tahu hilang. Itu jumlanya sampai enam ratus biji, jika diuangkan nilainya tiga ratus ribu,” kata Riki salah satu pedagang tahu di Pasar Flamboyan.
Sebenarnya jika kejadiannya hanya satu kali, ia tidak terlalu mengeluhkan ini. Namun kejadian ini sudah berkali-kali. Jika dalam sebulan sisa tahu banyak yang hilang, kerugian yang ditaksir cukup besar.
Namun beberapa bulan ini, kembali terjadi. Dagangan tahu sisa, kembali hilang. Namun pelakunya bukan orang yang sama.
“Kalau dulu pelakunya perempuan. Saat ini pelakunya laki-laki, ini sangat meresahkan dan merugikan kami selaku pedagang,” tutupnya. (iza)