BANJARMASIN - Pemilu kurang dari tiga bulan lagi. Internal Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalsel malah bergejolak. Edy Ariansyah diturunkan dari posisi ketua. Keputusan mengejutkan itu diambil dalam sidang pleno KPU, kemarin (23/1) siang.
Rumor yang beredar, komisioner KPU lainnya kurang sreg dengan gaya kepemimpinan Edy. Muncul pula dugaan bahwa KPU sedang menghadapi tekanan dari luar. Edy habis-habisan menepis semua itu.
"Apakah ada tekanan? Wallahua'lam. Saya toh enjoy saja di sini. Cuma sosok ibu saya yang bisa menekan. Karena saya takut menjadi anak durhaka," guyon Edy.
Sidang pleno diikuti lima komisioner KPU. Ada tujuh agenda yang dibahas. Dari soal distribusi logistik pemilu hingga kritik yang kerap dituai KPU.
KPU dicap terlalu cuek dengan kaum pemilih pemilu. "Kritikan datang dari gerakan mahasiswa hingga DPRD," sebutnya.
Sementara, target yang dipikul KPU terbilang berat. Mencapai partisipasi pemilih sebesar 77,5 persen.
"Kawan-kawan lalu sepakat. Bahwa divisi sosialisasi harus diperkuat. Saya dipercaya lebih cocok di sana," terangnya.
Edy kemudian diserahi posisi Koordinator Divisi Sosialisasi dan Pendidikan Pemilih. Koordinator sebelumnya, Hatmiati digeser ke Divisi Teknis Penyelenggaraan dan Logistik Pemilu. Otomatis, Sarmuji dinaikkan menjadi Ketua KPU Kalsel.
Berkali-kali dia menekankan, keputusan diambil secara spontan. Hasil diskusi terbuka antar komisioner. Dia mengaku tak melihat ada gelagat mencurigakan.
Turun jabatan, apakah Edy tak sakit hati? Apalagi posisi itu baru dia pegang selama tujuh bulan.
"Saya dididik di sebuah lembaga yang menjadi perangkat demokrasi. Jadi tidak boleh baper (terbawa perasaan). Saya yakin ada hikmah dibalik kejadian ini," tukasnya.
Ditemui terpisah, Sarmuji sudah mengemasi barang-barangnya. Sejak hari ini, dia resmi bertukar kantor dengan Edy.
"Ya, pleno memutuskan saya lah ketua yang baru. SK (Surat Keputusan) dari KPU pusat cuma penguat," ujarnya.
Kompak dengan Edy, Sarmuji juga menyebut keputusan itu diambil secara spontan.
"Tak ada pertentangan. Suara kawan-kawan sudah bulat. Bahkan, keputusan ini cuma diambil dalam waktu dua menit," kisahnya.