Penonton berteriak histeris, sembari bertepuk tangan. Pangeran Samudera akhirnya memenangkan perangnya melawan pamannya sendiri. Inilah kisah perebutan takhta yang digambarkan dalam Opera Caronong Samudera.
Opera ini dipentaskan, Sabtu (2/2) malam. Di Gedung Sultan Suriansyah, oleh mahasiswa STKIP PGRI Banjarmasin.
Pertunjukan dibuka dengan munculnya segerombolan orang. Laki-laki dan perempuan. Mereka menari sambil membawa lampion yang menyala. Penampilan itu, cuma sekitar satu menit. Setelah itu, barulah masuk seorang perempuan hamil. Mengenakan pakaian khas kerajaan berwarna kuning keemasan. Dia menari gemulai dengan raut ceria. Di belakangnya ada dua pria yang mengawalnya.
Perempuan ini adalah Putri Galuh Intan. Ibu dari Pangeran Samudera. Sosok ini diperankan oleh Rima Permatasari, mahasiswi semester 5 di STKIP PGRI.
Pada adegan pembuka itu, Galuh Intan sedang mengandung Pangeran Samudera. Dia bahagia menjalani hidupnya di Kerajaan Negara Daha. Dari awal hingga pertengahan opera, banyak adegan-adegan romantis. Antara Galuh Intan dan suaminya Mentri Jaya yang diperankan Gazali Rahman. Mereka menari dan bernyanyi.
Berbagai adegan dilalui. Hingga sampai pada situasi pertemuan petinggi kerajaan. Di mana dilakukan sidang untuk menentukan siapa pewaris takhta kerajaan. Yang akhirnya diputuskan jatuh pada anak Mentri Jaya dan Galuh Intan; Pangeran Samudera.
Pangeran Tumenggung yang diperankan oleh Lukman Nurhakim tak terima atas keputusan itu. Dia adalah paman Pangeran Samudera. Sejak itulah terjadi konflik di kerajaan. Setelah kelahirannya, nyawa Pangeran Samudera terus terancam. Sang paman berupaya membunuhnya. Demi menyelamatkan takhta kerajaan, Pangeran Samudera Kecil (diperankan Ahmad Raisuddin Izzat) akhirnya dilarikan ke Balandean.
Singkat cerita, sang paman akhirnya menemukan tempat pelarian Pangeran Samudera yang sudah dewasa (diperankan oleh Surgi Mukti). Selanjutnya, terjadilan peperangan.
Pangeran Samudera meminta bantuan ke Kerajaan Demak. Untuk membelanya dalam peperangan. Permintaan itu disetujui. Asalkan sang pangeran mau masuk Islam. Pada puncak pertunjukan, Pangeran Tumenggung dan Pangeran Samudera saling berhadapan. Sang paman begitu berambisi menghabisi keponakannya itu.
Bukannya melawan, Pangeran Samudrea justru mempersilahkan pamannya itu untuk membunuhnya.
Di bagian inilah klimaks dari pertikaian itu. Pangeran Tumenggung melunak. Hatinya tiba-tiba saja luluh setelah Pangeran Samudera mempersilakan untuk membunuhnya.
Ending-nya, mereka pun berdua berpelukan. Konflik panjang itu berujung bahagia.
Dan Pangeran Samudera akhirnya masuk Islam. Sesuai dengan kesepakatan dengan Kerajaan Demak. Pertunjukan pun ditutup dengan histeria dan tepuk tangan penonton.
Selain ada konflik dan kisah romantis kerajaan, opera ini juga menampilkan kesedihan seorang Galuh Intan. Yang ditinggal pergi Ayahnya karena meninggal dunia.
Opera Caronong Samudra merupakan ujian dari mata kuliah Manajemen Pertunjukan dan Produksi Tari. Pertunjukan ini adalah yang ketiga sejak 2017 lalu.
Sebelumnya, mereka pernah mengangkat kisah Ramayanan Full Story dan Manjalung Ratu Zaleha pada 2018 lalu. Pementasan sendiri digelar dua sesi. Pertama pada pukul 16.00 Wita dan sesi kedua pada pukul 20.00 Wita. Diperkirakan jumlah penonton yang hadir mencapai 2.000.