Hujan selalu disambut warga di Kompleks Griya Tapin Mandiri 3 Kelurahan Rangda Malingkung di Tapin Utara. Pasalnya air selalu menggenang di rumah mereka.
-------------------------------------
Rasidi Fadli, Rantau
-------------------------------------
Jam sudah menunjukkan pukul 10.00 Wita, tapi keceriaan anak-anak di Kompleks Mandiri 3, tak juga berkurang. Mereka masih asyik bermain pelampung di genangan air depan perumahan mereka.
Di rumah-rumah sekitar, hampir semua perempuan sibuk membersihkan rumahnya, dari sampah yang larut akibat genangan air. Beberapa penghuni rumah bahkan terpaksa membatalkan niatnya untuk bekerja, karena rumah dan jalanan kompleks digenangi banjir.
Basarmi, seorang penghuni kompleks, mengaku dia tidak jadi memeriksakan diri ke Puskesmas meski penyakit asam uratnya kambuh.
"Banjir terpaksa niat saya berobat harus ditunda dulu," katanya, yang hanya dirawat istrinya,Ramlah (60) di rumahnya.
Lelaki berusia 60 tahun ini mengaku banjir sudah menjadi langganan kompleksnya. Dalam dua bulan ini, bahkan sudah empat kali terjadi banjir.
"Dua kali tingginya seperti ini, dua lainnya tidak terlalu tinggi," ucapnya yang hanya bisa pasrah.
Tak berbeda dengan Basarmi, Herliani (56) juga mengeluh hujan terus menerus terjadi dan membuat rumahnya kembali tergenang.
"Ini hal yang biasa saya alami," ucapnya, ibu rumah tangga ini.
Ia bersama anaknya sudah mengantisipasi situasi ini dengan merenovasi rumah, dengan cara dibuat semacam penghalang.
"Tapi, tetap saja air masuk, bahkan lebih parah sebelum dibuat penghalang," jelasnya.
Beruntung karena sudah sering terjadi, Herliani melakukan langkah antisipasi agar peralatan rumahnya tidak terendam, dengan cara membuat tempat penyimpanan yang tinggi.
