• Minggu, 21 Desember 2025

Jaya Kreshna : Penyiringan Baru Bisa Dilakukan Setelah Normalisasi

Photo Author
- Selasa, 19 Februari 2019 | 10:47 WIB

Di Lapangan, Lurah Cempaka Junaidi dan Camat Cempaka, A Rivai turun hadir. Kedua stakeholder ini menjabarkan juga sudah memetakan titik yang rawan banjir lantaran menghambat aliran sungai.

"Titik-titik yang langganan (banjir) ya di RT 29, Kertak Baru, dan Basung 1 serta ada beberapa di Sungai Tiung. Kita selalu komunikasikan dengan warga, secepatnya kita ambil langkah forum rutin dengan warga terdampak," kata Camat Cempaka, A Rivai.

Berbicara soal penyiringan aliran sungai di Cempaka, Kepala Dinas PUPR Banjarbaru, Jaya Kreshna mengatakan itu bisa saja dilakukan setelah normalisasi selesai.

"Kalau sudah normalisasi, kita bisa langkah cepat melakukan penyiringan," jawabnya.

Disinggung apakah akan ada pembebasan lahan warga yang mana rumahnya masuk ke area bantaran sungai? Jaya menjawab itu masih dalam proses.

"Masih penjajakan oleh aparat setempat (lurah & camat)," singkatnya.

Sementara itu, rombongan Komisi III mengungkapkan bahwa tinjauan langsung ke lapangan bersama SKPD terkait supaya polemik Banjir di Banjarbaru bisa diselesaikan.

"Selama ini permasalahan banjir masih belum teratasi. Kita melakukan peninjauan langsung ke titik rawan agar banjir jadi fokus pembenahan. Kita juga mengajak Kepala Dinas (PUPR) langsung untuk melihat langsung ke lapangan," kata Wakil Komisi III DPRD Banjarbaru, Emi Lasari.

Menurut Emi, tahun 2018 kemarin sebetulnya sudah dilakukan pengerukan. Namun nyatanya katanya saat ditinjau masih ada beberapa titik yang terhambat.

Contoh nyatanya katanya adalah sungai Pulantan di Landasan Ulin yang berada di area SPBU.

"Saat hujan deras, air masih cukup tinggi. Solusinya memang harus diperlebar sungainya. Namun tadi setelah bersama Dinas PUPR, bahwa ada kewenangan yang masuk ranah Balai Provinsi," sebutnya.

Meskipun begitu, Emi menyebut pihaknya selalu mendorong agar dilakukan pengerukan di wilayah yang masih masuk wewenang Pemko.

Lalu ditambahkannya, persoalan perilaku masyarakat juga jadi atensinya. Yang mana masih ditemukan tumpukan sampah di aliran sungai. Sehingga jadi salah satu penyebab banjir menggenang.

"Makanya kita juga berkoordinasi dengan kelurahan dan stakeholder terkait untuk mengatasi perilaku membuang sampah ke sungai atau drainase ini. Ini penting agar jangan ada penumpukan sampah," pesannya.

Sementara itu, ketua RT 29 RW 02 Cempaka, Fahriansyah mengaku jika daerahnya termasuk yang parah jika ada banjir.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: aqsha-Aqsha Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X