"Dalam prosesnya, penghulu adat akan difasilitasi oleh Badan Kesbangpol," tukasnya.
Setelah itu, mengisi formulir khusus yang disediakan Disdukcapil. Terakhir, membubuhkan tanda tangan di atas surat pernyataan perubahan agama menjadi penghayat kepercayaan.
Bukan cuma e-KTP, permohonan perubahan kolom agama juga berlaku untuk Kartu Keluarga (KK).
Apakah permohonan perubahan kolom agama itu bakal terus bertambah? Fitriadi tak berani memprediksi.
"Sulit mengira-ngira. Karena perkara kepercayaan sudah ranah pribadi masing-masing orang," pungkasnya.
Penting diketahui, perubahan kolom agama sudah lama dinanti-nantikan penghayat kepercayaan. Setelah Reformasi, tahun 2006, Undang-Undang Administrasi Kependudukan direvisi. Ternyata, UU itu tetap bernada diskriminatif.
Penghayat kepercayaan masih tak diakui. Sekalipun agama yang diakui pemerintah sudah bertambah satu; Konghucu. Tepatnya sejak zaman pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.
Satu dekade berlalu, tahun 2016, empat penghayat kepercayaan menggugat UU tersebut. Pada tahun 2017, MK menggelar sidang pembuktian terakhir dan gugatan itu dikabulkan.
Namun, baru tahun inilah Direktorat Jenderal Dukcapil mencetak e-KTP dengan kolom agama tertulis kepercayaan.
Kabid Kependudukan Disdukcapil di Hulu Sungai Selatan, Hairin Fahmi mengatakan sekarang sudah cukup banyak masyarakat adat mengajukan untuk pembuatan E-KTP dan kartu keluarga (KK).
“Ada sekitar seratus lebih yang kami fasilitasi pembuatan E-KTP dan KK-nya,” ujarnya, Rabu (27/2) saat dikonfirmasi.
Dia mengatakan sosialisasi kepada pemuda adat dan tokoh adat juga sudah dilakukan jajaran Disdukcapil HSS terkait kesetaraan ini.
Sayangnya, di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) belum ada satu pun masyarakat yang datang mengajukan permohonan.
“Padahal sudah kami sampaikan kepada masyarakat sejak hampir setahun lalu,” Ujar Kepala Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil melalui Kepala Bidang Pelayan dan Kependudukan Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), Norman Effendi.
Dia mengatakan bakal kembali melakukan sosialisasi. “Kemungkinan awal April. Kalau perlu, bakal kami tekankan kembali. Misalnya dengan menjemput bola,” bebernya. (fud/shn/war/ay/ran)