“Tapi di balik hal itu, beliau orang yang tegas. Apalagi kalau sudah menyangkut soal agama dan ibadah,” ungkap M Fathra Khalista, seraya berharap semoga sang ayah selalu diberikan kesehatan, mengingat kini amanah yang diberikan oleh negara menjadi bertambah.
Ya, H Ahmad Chairansyah, kini tak lagi menjabat sebagai wakil atau pelaksana tugas Bupati Kabupaten HST. Melainkan seorang Bupati definitif. Di tengah kisruh isu-isu pertambangan, yang kian menghantam dan menginginkan Kabupaten HST untuk ditambang, dia tetap dengan kukuh bahwa tak akan membiarkan Bumi Murakata dimasuki oleh aktivitas pertambangan.
“Saya hanya orang biasa yang sama seperti lainnya. Yang hanya ingin terus bisa menikmati hutan rimbun, pegunungan yang sejuk, dan air sungai yang jernih,” tuntasnya.
Tetap Komitmen Tolak Tambang
H Ahmad Chairansyah secara resmi dilantik menjadi Bupati Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST) oleh Gubernur Kalimantan Selatan H Sahbirin Noor, di Gedung Mahligai Pancasila Banjarmasin, Jumat (1/3) kemarin.
Sebelumnya, H Ahmad Chairansyah yang merupakan Wakil Bupati Kabupaten HST, ditunjuk sebagai Pelaksana tugas (Plt) Bupati Kabupaten HST, menggantikan H Abdul Latif, yang sebelumnya telah dinonaktifkan sebagai Bupati Kabupaten HST.
Sejumlah pekerjaan rumah menanti pemerintahan yang bakal dilanjutkan oleh Chairansyah. Mulai dari memanajemen struktur organisasi pemerintahan, hingga terkait penolakan upaya eksploitasi tambang batu bara dan sawit, di Kabupaten HST.
“Selaku Pemerintah Kabupaten HST, kami siap meneruskan program-program pemerintahan yang telah baik saat bersama-sama dengan H Abdul Latif dan kita juga tetap pada komitmen awal yakni mendukung masyarakat agar di Bumi Murakata tidak ada pertambangan batu bara dan perkebunan sawit,” ucapnya.
Sementara itu, terkait organisasi perangkat daerah, Chairansyah, mengaku telah melakukan assessment kepada para pejabat pratama dan sudah ada hasilnya, untuk nanti menempati jabatan yang saat ini masih Pelaksana tugas (Plt).