• Senin, 22 Desember 2025

SEJARAHHH..!! Universitas Lambung Mangkurat Mendapat Akreditasi A, Ini Kuncinya...

Photo Author
- Rabu, 20 Maret 2019 | 08:45 WIB

BANJARMASIN - Tahun 2019 bakal dicatat dalam sejarah Universitas Lambung Mangkurat. Setelah perjuangan panjang, akhirnya kampus tertua dan terbesar di Kalsel itu meraih akreditasi A.

Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) mengumumkan skor 365 untuk ULM. Sedangkan skor minimal untuk akreditasi A adalah 361. Empat poin yang sangat berharga.

"Ini kabar membahagiakan, sekalipun tak mengejutkan. Karena tim kami sudah menghitung sendiri. Berapa kira-kira skor yang bisa diraih. Ternyata angkanya cocok," kata Rektor ULM, Prof Sutarto Hadi dalam konferensi pers kemarin (19/3).

Menengok ke belakang, ketika pertama kali mengajukan akreditasi, ULM hanya diganjar akreditasi C. Penilaian berikutnya membaik menjadi B. "Diakreditasi ulang, ternyata masih B juga. Alhamdulillah sekarang A," ungkapnya.

Sebagai ungkapan rasa syukur, Sutarto ditemani wakil-wakil rektornya, menjatuhkan diri untuk bersujud di ruang senat, lantai tiga gedung rektorat.

Tak mudah mencapai skor tersebut. Karena BAN-PT menetapkan 100 item penilaian. Per item diberi rentang skor 0-4. Artinya. Jika semua item meraih penilaian sempurna, kampus hanya meraih skor 400.

Sutarto kemudian menyebut tiga penyumbang besar skor ULM.

Pertama, kontribusi dari fakultas-fakultas. Kini sudah ada 21 prodi terakreditasi A. Disokong oleh 310 dosen lulusan S3, plus 44 profesor. "Kabar baik lainnya, hari ini Prof Halim Barkatullah mendapatkan SK guru besarnya," imbuhnya.

Kedua, penelitian dan publikasi yang meningkat tajam. Dari kegiatan penelitian, ULM sudah memperoleh 40 hak paten, jauh melampaui target. Ditambah penerbitan 14 jurnal yang telah terakreditasi secara nasional.

Ketiga, pembangunan infrastruktur baru. Selusin gedung baru telah berdiri. Sepuluh gedung bertempat di kampus Banjarmasin dan dua gedung di kampus Banjarbaru. Berkat bantuan program 7in1 Islamic Development Bank (IsDB).

Bantuan senilai Rp348,7 miliar itu rupanya turut menolong keuangan ULM. Item penilaian untuk tata kelola keuangan meraih skor sempurna. Tahun 2018, ULM mengelola dana sekitar Rp600 miliar. Selain dari IsDB, juga dana CSR dan sumbangan alumni.

Selama penilaian lapangan, tim asesor BAN-PT juga terkesan dengan kehadiran para alumni ULM. "Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina datang. Wali Kota Banjarbaru, Nadjmi Adhani juga. Sebagai alumni ULM, mereka memberikan testimoni berharga di depan tim asesor," kisah Sutarto.

Akreditasi A akan disandang ULM selama lima tahun kedepan. Setelah itu, kembali ditinjau ulang. Jika tak pandai-pandai berinovasi, mungkin sekali akreditasi ULM melorot.

Sutarto paham betul tentang hal itu. Bebannya kian berat. Setelah meraih akreditasi A, tuntutan dan harapan masyarakat kepada ULM otomatis akan meningkat. "Sekarang, saya ingin sejenak menikmati pencapaian ini. Karena besok harus kembali sibuk bekerja," ujarnya seraya tertawa.

Sebab, per 1 April 2019 nanti, BAN-PT memperketat penilaian akreditasi. Dari semula menggunakan tujuh kriteria, bertambah menjadi sembilan kriteria. Intinya semakin sulit bagi kampus manapun untuk menyabet akreditasi A. "Andaikan saja setelah 1 April kembali dinilai, ULM bakal berada dalam kondisi berbahaya," tukasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X