BANJARBARU - Pemprov Kalsel berpikir realistis untuk bisa secepatnya menanggulangi kemacetan Jalan A Yani menuju wilayah Banua Enam. Kemacetan parah selalu terjadi setiap kali arus balik jemaah Haul Guru Sekumpul.
Dengan keterbatasan anggaran, tak memungkinkan bagi mereka membangun jalan alternatif baru dalam jangka pendek. Untuk memecah kepadatan kendaraan yang melintas di Jalan A Yani.
"Untuk jangka pendek, kita belum ada rencana untuk membuka jalan baru di arah sana," kata Kabid Bina Marga pada Dinas PUPR Kalsel, Yasin Toyib.
Yang paling memungkinkan untuk mencegah kemacetan dalam jangka waktu tiga tahun ke depan, menurutnya ialah memaksimalkan ruas jalan yang sudah ada. Yaitu, Jalan Mataraman - Sungai Ulin.
"Jalan itu belum rampung sepenuhnya, jadi tahun ini tidak bisa maksimal digunakan oleh jemaah," ucapnya.
Dia mengungkapkan, dibangun secara bertahap sejak 2006, ada beberapa titik ruas Jalan Mataraman - Sungai Ulin yang masih belum tersambung. Sehingga, belum mampu mengurai kemacetan di Jalan A Yani.
"Kalau jalan itu sudah rampung sepenuhnya, maka saya yakin kemacetan akan berkurang. Sebab, sebagian jemaah dari Sekumpul ke Astambul dan sebaliknya bisa lewat sana," ungkapnya.
Dinas PUPR Kalsel sendiri bakal menggenjot proyek penyelesaian ruas jalan yang memiliki panjang sekitar 14 Km tersebut. Sesuai anggaran yang tersedia setiap tahunnya.
"Kami maunya dua tahun sudah selesai. Tapi, harus disesuaikan dengan anggaran yang ada," ujar Yasin.
Dia menyampaikan, untuk menyicil badan jalan yang belum tersambung. Tahun ini pihaknya akan melakukan pengaspalan di ruas jalan itu.
"Ada sekitar 800 meter di titik Sungai Ulin yang akan kami aspal menggunakan DAK. Dengan begitu, titik yang belum tersambung bisa berkurang," ujarnya.
Selain melakukan pekerjaan fisik, Yasin mengungkapkan bahwa pada 2019 ini pihaknya juga menyusun perencanaan pembangunan tiga jembatan di sepanjang ruas Jalan Mataraman - Sungai Ulin.
"Ada tiga titik jalan yang melewati sungai, yang belum ada jembatannya. Tahun ini baru perencanaan, untuk mengetahui berapa anggaran yang diperlukan," ungkapnya.
Dirincikannya, tiga jembatan itu masing-masing berada di Sungai Riam Kanan, dan Sungai Jingah Habang di Kecamatan Karang Intan. Serta, Sungai Jati di Mataraman.
"Kalau semua jembatan ini selesai, maka ruas jalan dari Mataraman sampai Sungai Ulin tidak terputus lagi," tuturnya.
