BANJARBARU – Sepekan menjelang Hari Raya Idul Fitri, Bandara Syamsudin Noor Rabu (29/5) kemarin tampak masih sepi. Belum terlihat adanya kepadatan di terminal keberangkatan, maupun kedatangan.
Lobi bandara pun tampak lengang, sejumlah bangku yang disediakan terlihat kosong. Sangat berbeda dengan musim mudik tahun lalu, di mana sepekan menjelang Lebaran penumpang di bandara sudah membeludak.
Berdasarkan data dari otoritas Bandara Syamsudin Noor, jumlah penumpang pada empat hari terakhir: dari tanggal 25 sampai 28 Mei 2018 tercatat belum mengalami kenaikan signifikan.
"Rata-rata masih di bawah tujuh ribu penumpang. Hanya pada 28 Mei jumlah penumpang meningkat jadi 8.447 orang," kata Communication dan Legal Section Head PT Angkasa Pura I Bandara Syamsudin Noor, Aditya Putra.
Dia mengungkapkan, jumlah penumpang menjelang mudik masih kalah banyak dibandingkan tahun lalu.
"Tahun lalu rata-rata di atas 11 ribu penumpang. Bahkan, ada yang sampai 14 ribu penumpang lebih," ungkapnya.
Hal senada disampaikan, General Manajer (GM) Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin, Indah Preastuty. Dia mengakui jika jumlah penumpang tahun ini mengalami penurunan.
"Penumpang turun sekitar 25 sampai 30 persen. Biasanya penumpang yang menggunakan jasa penerbangan di Bandara Syamsudin Noor, setiap harinya mencapai kisaran 10 ribu orang. Saat ini tercatat hanya tujuh ribu orang saja perharinya," bebernya.
Dia menduga, penurunan jumlah penumpang terjadi diakibatkan oleh masih tingginya harga tiket pesawat.
"Kami berharap dalam beberapa waktu ke depan harga tiket maskapai penerbangan bisa segera turun. Sehingga dapat menaikkan jumlah penumpang," harapnya.
Disinggung kapan kira-kira puncak arus mudik Lebaran terjadi. Indah memprediksi, kenaikan penumpang mencapai puncaknya pada saat cuti bersama.
"Puncak arus mudik kemungkinan terjadi pada Sabtu (1/06) dan Minggu (2/06) nanti,” terangnya.
Lanjutnya, untuk bisa melayani penumpang secara maksimal, Bandara Syamsudin Noor Selasa (28/5) tadi secara resmi membuka Posko Terpadu Angkutan Lebaran 2019. Posko rencananya beroperasi selama 16 hari, terhitung mulai 29 Mei sampai dengan 13 Juni 2019.
"Meskipun pada semester pertama 2019 terdapat kecenderungan negatif dalam pertumbuhan jumlah penumpang, kami tetap memprioritaskan pelayanan kepada seluruh pengguna jasa dan terus mendoakan agar kondisi penerbangan dapat segera pulih," ujarnya.
Secara terpisah, Sekretaris Association of the Indonesian Tours and Travel Agencies (Asita) Kalsel, Siti Aisyah menuturkan, penumpang di Bandara Syamsudin Noor kemungkinan mulai mengalami peningkatan pada H-7 Lebaran. Sebab, saat ini tiket hampir di seluruh jurusan sudah habis terjual.
