Pemprov Kalsel masih gencar menjalankan program Revolusi Hijau. Kemarin, secara serentak digelar penanaman bibit di sebelas titik sekaligus. Dengan melibatkan ribuan orang dari sejumlah lapisan masyarakat. Mulai dari pelajar, mahasiswa dan beberapa instansi terkait.
------------------
Salah satu titik penanaman serentak ialah di Hutan Lindung (LH) Liang Anggang, Kecamatan Liang Anggang Banjarbaru. Di sana, Pemprov Kalsel melalui Dinas Kehutanan Kalsel mengajak lima ribu siswa SMA dan mahasiswa dari Banjarmasin, Banjarbaru dan Banjar ikut terlibat menanam bibit pohon.
Dalam kegiatan bertajuk "Kick Off Penanaman Serentak RHL 2019 se-Kalimantan Selatan dan Peringatan Gerakan Nasional Pemulihan DAS Tahun 2019" tersebut para peserta diminta menanam bibit di atas lahan seluas 5 hektare.
Tampak Gubernur Kalsel Sahbirin Noor turut hadir dalam acara itu, dan ikut menanam satu bibit pohon dengan didampingi Kepala Dinas Kehutanan Kalsel Hanif Faisol Nurofiq.
Usai menanam, pria yang akrab disapa Paman Birin ini menyampaikan bahwa dalam penanaman serentak RHL 2019 se-Kalimantan Selatan dan peringatan gerakan nasional pemulihan DAS Tahun 2019 ada sekitar 2 juta pohon yang ditanam secara bertahap.
"Kegiatan ini dalam rangka program revolusi hijau yang kita harapkan bisa membantu upaya penghijauan di Kalsel," katanya.
Dia mengungkapkan, revolusi hijau sudah dijalankan selama tiga tahun. Di mana, setiap tahunnya ditargetkan ada 32 ribu hektare lahan yang ditanami. "Saat ini, masih ada 500 ribu hektare lahan yang harus kita selesaikan," ungkapnya.
Terkait keterlibatan para pelajar, menurut Paman Birin, generasi milenial harus diajak agar punya rasa memiliki terhadap Bumi Lambung Mangkurat. "Kalau merasa memiliki pasti mereka punya keinginan untuk melestarikan dan mengerti arti pentingnya menanam pohon," ujarnya.
Sementara itu, Kadishut Kalsel Hanif Faisol Nurofiq menyampaikan, Revolusi Hijau merupakan program Gubernur Kalimantan Selatan yang dituangkan dalam Perda Provinsi Kalsel Nomor 7 Tahun 2018 tentang Gerakan Revolusi Hijau. "Tahun ini Kalimantan Selatan menargetkan penanaman seluas 32.000 hektare yang dilaksanakan oleh semua unsur," ucapnya.
Lanjutnya, Kick Off Penanaman Serentak Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RHL) 2019 se-Kalimantan Selatan sendiri masuk dalam target tersebut. Di mana, BPDASHL Barito juga mengalokasikan target pembuatan Tanaman RHL dalam rangka Pemulihan DAS seluas 8.300 hektare sebagai bagian dari target nasional seluas 206.000 hektare, yang dilaksanakan di lima KPH di wilayah Kalimantan Selatan. "Pola pelaksanaan rehabilitasi hutan dilaksanakan melalui pola intensif dan pola agroforestri," bebernya.
Dari lima KPH itu, Hanif menuturkan, penanaman serentak dilakukan di 11 titik. Dengan total luas lahan sekitar 21 hektare. "Bibit yang ditanam sendiri bermacam-macam, mulai dari jengkol, kemiri, petai, rambutan, karet, sengon dan jeruk," tuturnya.
Sebelas titik lokasi penanaman sendiri berada di Desa Karang Taruna, Tanah Laut seluas 2,5 hektare. Lalu, di Desa Sungai Pinang, Kabupaten Banjar seluas 2 hektare. Serta, di Kawasan Hutan Lindung seluas 5 hektare.
Kemudian, di Desa Lumpangi, HSS seluas 1 hektare, di Desa Patikalaian, HST seluas 2 hektare, di Desa Batung, Tapin seluas 1 hektare dan di Desa Liyu, Balangan seluas 1 hektare.
Lalu, di Stadion Karias, HSU seluas 0,5 hektare, di Hutan Kota Tanjung Persada, Tabalong seluas 1,3 hektare, di Desa Dukuh Rejo, Tanah Bumbu seluas 1 hektare dan di Desa Sungai Pasir, Kotabaru seluas 1,5 hektare.