“Sampai saat ini tak ada instruksi kepada tim untuk menyerahkan berkas pendaftaran ke Gerindra,” ujar Puar.
Memang tanpa Gerindra, Golkar sudah memenuhi syarat untuk mengusung kembali Sahbirin di Pilgub 2020 mendatang. Memiliki 12 Kursi di DPRD Kalsel, partai berlambang pohon beringin sejatinya berada di atas angin.
Hingga kemarin, melalui partai Golkar, Sahbirin sudah melamar ke tiga partai politik. Yakni, PDI Perjuangan, NasDem dan PKS. Menurut Puar, Golkar masih dan sangat perlu rekan koalisi partai politik, khususnya yang memiliki kursi di DPRD Kalsel untuk membangun Banua.
“Saat ini gubernur sangat merasakan keharmonisan bersama partai politik di DPRD Kalsel. Makanya kami lamar semua partai politik yang membuka pendaftaran,” imbuhnya.
Sementara, PKS yang memiliki 5 kursi di DPRD Kalsel ditambah militansinya para kader, menjadi rebutan para bakal calon gubernur dan wakil gubernur. Hingga kemarin, tak hanya dilamar petahana, partai ini juga dilamar oleh Sofwat Hadi dan Denny Indrayana yang digadang bakal menjadi lawan petahana di Pilgub 2020 mendatang.
Wakil Ketua DPW PKS Kalsel, Mathari yang menerima langsung berkas formulir pendaftaran Sahbirin kemarin menegaskan, pihaknya terbuka kepada siapa saja yang ingin melamar ke PKS. DPW sendiri sebutnya tak memiliki kewenangan untuk menentukan siapa yang nantinya diusung pada Pilgub 2020 mendatang.
Anggota DPRD Kota Banjarmasin ini menerangkan, keputusan penuh ada di tangan DPP, DPW sebutnya hanya menyampaikan siapa saja yang melamar ke partai. Meski demikian, DPP tetap mendengarkan aspirasi daerah sebelum menentukan. “Semua masih dinamis. Kita tunggu bersama keputusan dari DPP,” ucapnya.
PKS i saat Pilgub 2015 lalu mengusung Sahbirin Noor bersama Gerindra,PPP, PDIP, Hanura dan PAN. Saat ini, koalisi yanag hampir pasti mengusung petahana adalah Golkar, PDIP, PPP, PKB, PKS dan PAN. (mof/ran/ema)