• Senin, 22 Desember 2025

Ramai-ramai Merayu PAN

Photo Author
- Sabtu, 30 November 2019 | 10:06 WIB

"Hasil survei itu adalah merupakan saintifik politik. Ada beberapa lembaga survei yang melakukan survei dan tengah berjalan, ini lembaga yang kredibel dan memiliki nama besar. Alhamdulillah hasil survei (menempatkan) kami masih jauh (unggul) elektabilitasnya," klaim Nadjmi.

Tak lupa, dengan modal hasil survei ini. Menurutnya jadi pertimbangan penting bagi parpol untuk meminangnya. "Sisa waktu menuju Pilkada ada 10 bulan, kalau mau mengejar kita harus kerja keras, dan secara teori rasanya sulit," ujar Nadjmi.

Beralih ke pasangan lain yakni Aditya-Iwansyah. Pasangan penantang ini tiba di DPD PAN Banjarbaru setelah kurang lebih tiga jam usai pasangan Nadjmi-Jaya. Mereka juga bermaksud menyerahkan sekaligus meyakinkan DPD PAN agar menggaetnya.

Tak jauh berbeda dengan pasangan-pasangan sebelumnya. Duet penantang ini juga turut membeberkan beberapa modal kuatnya. Hal ini wajar, lantaran dua pasangan sebelumnya punya strategi serupa dalam hal upaya merayu PAN.

Seusainya berkas dinyatakan lengkap oleh DPD PAN Banjarbaru. Aditya didampingi Iwansyah menyebut jika PAN merupakan parpol ketujuh yang dibidiknya. Setelah Gerindra, PDIP, Golkar, Nasdem, PKB dan PKS.

Ditanya ihwal modal kuatnya. Aditya menegaskan bahwa kesiapan koalisi Parpol di kubunya jadi yang harus dipertimbangkan. Yang mana sejauh ini, SK (Surat Keputusan) Rekomendasi dari DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP) untuk mengusung pasangannya sudah dikantonginya.

"Kami sudah memiliki SK dari PPP. Artinya kami sudah mengantongi 4 kursi dukungan, sehingga ini jadi modal yang penting dan menunggu beberapa parpol untuk menutup kekurangan dua kursi itu," jawab Aditya.

Memang sebelumnya, DPP PPP memutuskan bahwa akan mengusung pasangan Aditya-Iwansyah untuk Pilwali Banjarbaru.

Tak hanya sampai disitu, menurut Ovie bahwa modal mereka bukan hanya tertumpu pada ketetapan SK tersebut. Namun kesamaan ideologi antara PAN dan parpolnya: PPP juga jadi salah satu pertimbangan.

Aditya sendiri mengatakan kalau kedua parpol ini punya kesamaan ideologi yakni berafiliasi dengan Islam. "PAN adalah salah satu parpol yang berafiliasi dengan agama, sama dengan PPP, PKB atau PKS. Karena PPP sudah bergabung, mudah-mudahan PAN juga bergabung, paling tidak sama-sama ideologi lebih nyaman dan lancar," tambahnya.

Lalu, pasangannya, Iwansyah juga diketahui pernah satu atap di gedung dewan dengan Ketua DPD PAN Banjarbaru, Emi Lasari. Yakni saat ia memimpin DPRD masa jabatan periode 2014-2019.

Menurut Iwansyah, chemistry nya dengan Emi selama bekerja sebagai sesama legislator memang cukup berpengaruh. "Apalagi bu Emi juga bergabung dengan Fraksi Golkar di periode itu. Jadi saya tahu betul bagaimana bu Emi bekerja, ada chemistry antara Golkar dan PAN," kata Ketua DPD Golkar Banjarbaru ini.

Secara umum, berkas ketiga Bapaslon telah diterima dan dinyatakan lengkap oleh tim penjaringan parpol. Nantinya parpol akan didistribusikan ke DPW lalu dikirimkan ke DPP untuk mendapatkan SK usungan.

Atas pengembalian berkas ke parpolnya. Ketua DPD PAN Banjarbaru, Emi Lasari didampingi ketua tim penjaringan, Antung Nurdin mengungkapkan bahwa kemungkinan besar hanya ada tiga Bapaslon yang menyerahkan. Lantaran Bapaslon lain yakni pasangan Edy-Astina disebutnya tidak mengembalikan berkas.

Dalam penetapan atau keputusan atas Bapaslon yang diusung PAN. Emi menegaskan bahwa hal tersebut melalui beberapa tahapan. Mulai dari tingkat DPD, DPW sampai DPP.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X