• Senin, 22 Desember 2025

BANUA DARURAT BANJIR, Kejutannya Kata Warga Sudah Biasa....

Photo Author
- Jumat, 3 Januari 2020 | 14:23 WIB
MAIN AIR: Siswa-siswi SDN Kupang 2 Tapin bermain air di hari pertama masuk sekolah setelah libur semester. Pemprov akhirnya menetapkan situasi Kalsel darurat banjir. | Foto: Rasidi Fadli/Radar Banjarmasin
MAIN AIR: Siswa-siswi SDN Kupang 2 Tapin bermain air di hari pertama masuk sekolah setelah libur semester. Pemprov akhirnya menetapkan situasi Kalsel darurat banjir. | Foto: Rasidi Fadli/Radar Banjarmasin

BANJARMASIN- Hujan yang mengguyur dengan intensitas tinggi membuat sejumlah daerah di Kalimantan Selatan mulai direpotkan banjir.

Di Tapin, siswa-siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kupang 2 mengganti jadwal belajar dengan bermain air secara spontan. Hal ini karena sekolah mereka digenangi air pada hari pertama turun sekolah kemarin.

Satu persatu para siswa maupun siswi berdatangan. Beberapa pelampung besar dibawa anak-anak tersebut. Ada juga orang tua yang sengaja membawa anaknya untuk mandi di halaman sekolah.

"Asyik kalau banjir sekolah libur," kata Ansari murid kelas 6 yang masih berumur 11 tahun.

Bustaniah, salah seorang guru memberitahukan bahwa sekolahnya memang langganan banjir. Kondisi ini membuat anak-anak akan dipulangkan dari aktivitas belajar.

"Kami takut terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Jadi, kalau ada genangan air otomatis tidak ada proses belajar mengajar," ucap guru kelas 3 ini.

Orang tua yang menyekolahkan anaknya, di SD yang berada di Kelurahan Kupang Kecamatan Tapin Utara pun paham. Kalau sekolah tergenang air, mereka tidak memaksakan anaknya untuk turun.

"Sudah biasa kondisi seperti ini. Jadi, anak-anak yang jauh tidak bersekolah," tuturnya.

Kondisi ini sudah dialami oleh pihak sekolah sejak beberapa tahun silam. Bahkan, saat itu ketinggian air bisa sampai pinggang orang dewasa.

Sementara Kepala SDN Kupang 2, Suryawati mengungkapkan kemarin hari pertama turun ke sekolah setelah libur semester. Sebenarnya bahkan ada jadwal pembagian raport.

"Pembagian rapot terpaksa tertunda besok," pungkasnya, yang memberitahukan bahwa siswa di sekolahnya ada 127 orang.

--

Di Kabupaten Hulu Sungai Tengah beberapa kawasan di di bantaran sungai juga diluapi banjir.

Sebagai contoh, di Desa Pajukungan Kecamatan Barabai. Luapan air mencapai lutut orang dewasa. Beruntung, air hanya menyasar ke halaman beberapa rumah warga. Belum masuk ke dalam rumah. “Semoga saja tidak bertambah tinggi,” ucap salah seorang warga, Zainah.

Selain Desa Pajukungan, luapan air juga meliputi beberapa kawasan. Seperti misalnya di pinggir jalan simpang tiga Walangsi. Disusul kemudian di Desa Masiraan dan Desa Jaranih Kecamatan Pandawan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X