• Senin, 22 Desember 2025

Kalsel Dapat Laboratorium Corona, ini Data Terkini Covid-19 di Kalsel

Photo Author
- Sabtu, 21 Maret 2020 | 11:01 WIB
Grafis
Grafis

BANJARBARU – Kementerian Kesehatan RI akhirnya menetapkan tambahan Laboratorium Pemeriksaan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) di Indonesia. Salah satu yang terpilih adalah Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Banjarbaru, Kalimantan Selatan.

Penetapan tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/214/2020 tentang Jejaring Laboratorium Pemeriksaan Coronavirus Disease 2019 (Covid-19).

Dalam keputusan itu, terdapat daftar provinsi yang akan dijadikan lokasi laboratorium pemeriksaan Covid-19. Di mana, di regional Kalimantan, hanya Kalsel dan Kalbar yang bakal memiliki laboratorium corona.

Laboratorium pemeriksaan Covid-19 sendiri memiliki tugas menerima spesimen untuk pemeriksaan Covid-19 dari rumah sakit, dinas kesehatan dan laboratorium kesehatan lainnya. Kemudian, melakukan pemeriksaan screening pada spesimen Covid-19 menggunakan form dan standar operasional prosedur yang telah ditetapkan oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Dengan begitu, nantinya pemerintah daerah tak perlu memeriksa spesimen Covid-19 ke Surabaya, guna mengetahui positif atau tidaknya pasien yang terindikasi terinfeksi corona.

Penetapan Kalsel menjadi lokasi laboratorium Covid-19, kemarin (20/3) langsung dibahas oleh Tim Gugus Tugas Pencegahan Pengendalian dan Penanganan Covid-19 Kalsel, dalam Rakor Penanganan Covid-19 di Gedung Idham Chalid, Setdaprov Kalsel.

Usai Rakor, Kepala Dinas Kesehatan Kalsel M Muslim mengaku bersyukur Kalsel ditunjuk sebagai salah satu lokasi laboratorium Covid-19. "Dengan begitu, kita tidak terlambat untuk bisa mendapatkan hasil spesimen Covid-19," katanya.

Dia mengungkapkan, Pemprov Kalsel telah berkoordinasi dengan BBTKLPP Banjarbaru terkait penunjukan laboratorium tersebut. "Saat ini beberapa alat sudah siap. Tinggal menunggu reagen primer dan control positif," ungkapnya.

Disampaikannya, Pemprov Kalsel bakal intens berkoordinasi dengan pusat terkait alat yang diperlukan dalam penanganan corona. Termasuk rapid test yang sudah diusulkan. "Kalau sudah ada, kami akan jemput bola. Tidak menunggu dikirim, tapi mengambil," ucapnya.

Terkait kondisi Covid-19 di Kalsel, Muslim menegaskan bahwa hingga kini statusnya masih siaga darurat. Sebab, hasil para pasien dalam pengawasan (PDP) belum keluar. "Ada lima PDP yang dirawat di RSUD Ulin, dan kondisi mereka sekarang sudah stabil," tegasnya.

Dia mengungkapkan, dalam Rakor tim gugus telah memutuskan agar kabupaten/kota intens melaporkan jumlah orang dalam pemantauan. Yakni, setiap per 6 jam. Di mana, kemarin sudah ada 123 ODP di Kalsel. "ODP ini tidak sakit. Tapi, punya riwayat berpergian dari daerah positif jadi perlu dipantau hingga 14 hari," ungkapnya.

Sementara itu, Gubernur Kalsel Sahbirin Noor yang turut menghadiri Rakor Penanganan Covid-19 menyampaikan bahwa Pemprov Kalsel berupaya mengambil langkah strategis untuk penanganan corona. "Alat dari pusat sedang ditindaklanjuti. Mudah-mudahan kita bisa segera melakukan tes di sini," harapnya.

Dia mengimbau agar masyarakat tetap tenang, serta senantiasa menjaga kebersihan guna mengantisipasi penularan Covid-19. "Juga hindari tempat keramaian dan rajin cuci tangan," pungkasnya.

Gubernur Ambil Langkah Nyata

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X