• Senin, 22 Desember 2025

Tunggu Gula Impor, Awasi Jatah Jangan Sampai Bocor

Photo Author
- Sabtu, 28 Maret 2020 | 10:00 WIB
CEK GUDANG: Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani (baju biru) dan Kepala Bulog Divisi Regional Kalsel, Arif Mandu (baju putih) saat meninjau ketersediaan bahan pokok di gudang Bulog Divisi Regional Kalsel, kemarin.  | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN
CEK GUDANG: Kepala Dinas Perdagangan Kalsel Birhasani (baju biru) dan Kepala Bulog Divisi Regional Kalsel, Arif Mandu (baju putih) saat meninjau ketersediaan bahan pokok di gudang Bulog Divisi Regional Kalsel, kemarin. | FOTO: SUTRISNO/RADAR BANJARMASIN

Tipisnya stok gula pasir kini menjadi permasalahan di Banua. Pasalnya, minimnya ketersediaan membuat harganya melambung tinggi.

 

Sutrisno, Banjarbaru

 

Terkait kondisi ini, Dinas Perdagangan (Disdag) Kalsel memperkirakan bulan depan kondisi ini akan berakhir.

"Kami akui, harga di tingkat eceran sekarang sudah tembus Rp20 ribu, bahkan Rp21 ribu. Mudah-mudahan dalam bulan April sudah pulih kembali. Yakni, bisa di bawah Rp15 ribu per kilogram," kata Kepala Disdag Kalsel Birhasani saat meninjau ketersediaan bahan pokok di gudang Bulog Divisi Regional Kalsel, kemarin.

Dia mengungkapkan, harga gula pada bulan depan dimungkinkan bisa normal, lantaran pasokan gula impor akan masuk ke Kalsel. Dengan begitu, ketersediaannya tidak lagi minim.

"Sudah kami komunikasikan dengan pemerintah pusat, Insya Allah April gula impor masuk ke Indonesia. Dan segera didistribusikan ke provinsi-provinsi termasuk ke Kalsel," ungkapnya.

Dalam pendistribusian itu, dibeberkannya bahwa Bulog Divisi Regional Kalsel bakal mendapatkan jatah 1000 ton gula pasir. "Untuk pelaku usaha dan para distributor juga sudah saya komunikasikan agar ikut memasok gula impor, agar ketersediaan gula kita aman," bebernya.

Birhasani mengimbau agar masyarakat tidak panik dengan kondisi saat ini. Sebab, sambil menunggu pasokan impor masuk, ketersediaan gula saat ini masih aman hingga April. "Kita sekarang masih punya stok 1000 ton. Para distributor juga terus memasok, sehingga ketersediaannya masih aman. Masyarakat tak perlu melakukan aksi memborong," imbaunya.

Yang terpenting menurutnya, pemerintah kabupaten/kota bisa menjaga stok gula yang ada saat ini. Jangan sampai bocor ke provinsi lain. "Awasi ketat. Jangan sampai ada yang membeli dengan jumlah besar, lalu dibawa ke luar Kalimantan Selatan. Akhirnya stok yang sudah kita perhitungkan cukup, justru tidak cukup karena bocor ke luar," bebernya.

Lalu, bagaimana dengan stok bahan pokok lainnya? Birhasani menyebut, selain gula, tidak ada lagi bahan pokok yang stoknya menipis. Bahkan, disampaikannya ketersediaan beras saat ini sangat melimpah. "Sekarang stok beras di Bulog ada 16 ribu ton. Bulan depan juga kita akan memasuki musim panen. Jadi, bisa aman sampai beberapa bulan ke depan," sebutnya.

Hal senada disampaikan, Kepala Bulog Divisi Regional Kalsel, Arif Mandu. Menurutnya, selain gula, tidak ada lagi bahan pokok yang stoknya minim. "Beras kita aman sampai enam bulan ke depan. Begitu juga minyak goreng, kita punya stok 9 ribu liter. Sedangkan daging beku masih ada stok 10 ton. Jadi aman semua," ujarnya.

Khusus untuk gula pasir, dia menuturkan, dari informasi yang diterimanya, diperkirakan pasokan dari Australia dan Thailand akan masuk ke Indonesia pada tanggal 8 April. "Ketika masuk diolah dulu di pabrik di Jawa Tengah, baru kemudian didistribusikan ke daerah," tuturnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: berry-Beri Mardiansyah

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X