• Senin, 22 Desember 2025

3 Tahun Menanti KTP, Kantor Disdukcapil Didemo; Kepala Disdukcapil Doakan Penyebar Fitnah Masuk Surga

Photo Author
- Kamis, 20 Agustus 2020 | 09:23 WIB
PROTES: Puluhan warga menggeruduk kantor Disdukcapil di Jalan Sultan Adam, kemarin. Mereka kesal karena pembuatan KTP yang berlarut-larut. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
PROTES: Puluhan warga menggeruduk kantor Disdukcapil di Jalan Sultan Adam, kemarin. Mereka kesal karena pembuatan KTP yang berlarut-larut. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Kalau ingin cepat mengurus kartu tanda penduduk (KTP), warga Banjarmasin Selatan punya tips: demo dulu, cetak kemudian.

---

BANJARMASIN - Puluhan warga menggeruduk kantor Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Banjarmasin di Jalan Sultan Adam, Rabu (19/8) sekitar jam 10.

Tak kalah dengan unjuk rasa mahasiswa, warga membawa megafon hingga menenteng spanduk dan pamflet protes.

Mayoritas adalah penduduk Banjarmasin selatan. Massa menuding pelayanan di Disdukcapil sangat lamban. Terutama kalau berurusan KTP.

Seorang peserta aksi, Andi mengaku sudah mengurus sejak tahun 2017 silam. Tak kunjung dibuatkan. Padahal pemuda 23 tahun itu perlu KTP untuk mendaftar ke perguruan tinggi.

"Bulan depan mau saya pakai. Kalau KTP belum selesai, saya terancam tidak bisa masuk perguruan tinggi," keluh warga Kelurahan Mantuil itu.

Juru bicara warga, Abdussamat membeberkan, bukan hanya KTP, pelayanan administrasi lainnya juga ribet. "Seperti pembuatan kartu keluarga dan akta kelahiran," cecarnya.

Puas berorasi, warga kemudian diajak masuk untuk berdialog. Di depan Kepala Disdukcapil Banjarmasin, Khairul Saleh, perwakilan pendemo menumpahkan unek-uneknya.

Khairul berdalih, pencetakan KTP menjadi tersendat lantaran stok blanko yang terus menipis. Maka, hanya warga yang dinilai sangat membutuhkan saja yang diprioritaskan.

"Sedangkan KTP yang rusak atau hilang, diberikan suket (surat keterangan sementara) dulu. Fungsinya sama kok dengan KTP asli," jaminnya.

Tapi Khairul merasa cerita bahwa ada warga yang bertahun-tahun menunggu KTP terlampau mengada-ada. Menurutnya, jika sudah rekam data sejak lama, mestinya sudah dicetak pada April 2019 lalu.

"Saat itu dicetak 15 ribu keping KTP. Seharusnya sudah tidak ada masalah lagi. Tapi kami maklum, kalau mau dicetak lagi, ya kami cetakkan," kelitnya.

Tahun ini, Disdukcapil mendapat jatah 14 ribu blanko. Sembilan ribu sudah dipakai. "Tersisa lima ribu. Dan kami mau mencetak tiga ribu lagi," sebut Khairul.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: izak-Indra Zakaria

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X