Menurutnya, Ramadan adalah bulan yang penuh berkah. Sayang jika dilewatkan hanya untuk mengejar dunia. "Beda sekali rasanya puasa cuma nahan lapar sama haus, dengan puasa yang untuk mendekatkan diri sama Tuhan."
Dia mencontohkan, sebelum puasa dirinya disibukkan dengan urusan dunia. Gelisah, takut kehabisan ini dan itu. Sering merasa kekurangan. Di Ramadan sebutnya, kondisi itu jauh berkurang. "Lebih tenang. Rezeki sudah dijamin, yang penting usaha," bebernya.
Di Ramadan ini juga katanya, dia punya banyak waktu merenung. Salah satunya adalah keinginan hengkang dari perusahaannya. Kembali ke Makasar dekat dengan orang tua. Gaji lumayan di perusahaan katanya belum sebanding jika bisa dekat dengan orang tuanya di kampung.
"Paling nanti berdagang. Kan kata Nabi berdagang itu salah satu pintu rezeki yang dahsyat," senyumnya. (bin/ema)