Tak ingin dijadikan bahan laporan kembali, KPU RI mewanti-wanti jajaran mereka untuk bekerja lebih teliti dan mengedepankan integritas saat Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilgub Kalsel hari ini.
Ketua KPU RI, Ilham Saputra mengaku PSU ini cukup menguras tenaga dan pikiran. Bagaimana tidak, tak hanya menyiapkan logistik, KPU juga menyiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) kembali untuk pelaksanaan di lapangan. “Jangan sampai ada lagi gugatan yang karena dilatarbelakangi pekerjaan tak benar,” ujarnya kemarin.
Dia secara tegas juga meminta kepada jajarannya, ketika ada persoalan segera berkoordinasi dengan Bawaslu. “Pastikan juga pemilih yang memiliki hak pilih terakomodir,” tegasnya.
Ilham berharap sekali, pelaksanaan PSU hari ini berjalan aman, lancar dan tak ada lagi PSU kembali. “Saya datang kesini untuk memastikan kelancaran besok (hari ini). Semoga tak ada halangan dan Pilgub Kalsel berjalan lancar sampai penetapan,” harapnya.
Di sisi lain, Komisioner KPU RI, Hasyim Asyari mengingatkan kepada jajaran KPPS untuk selalu cermat, baik dalam hal kecil pun. Seperti melaksanakan terlebih dulu sumpah sebelum pelaksanaan pemungutan suara. “Hal kecil seperti ini jangan sampai terlewat karena bisa berdampak besar,” ingatnya.
Selain itu sebutnya, Anggota KPPS jangan sampai digantikan sementara oleh orang lain ketika saat pelaksanaan. Kejadian ini sempat terjadi di luar Kalimantan, dimana saat itu anggota KPPS digantikan sebentar oleh orangtuanya yang kebetulan menjadi saksi. “Ini sudah tak benar. Jangan sampai ini terjadi di Kalsel. Dampaknya nanti akan dijadikan bahan laporan gugatan kembali,” ucapnya.
Pihaknya sendiri menyatakan sudah mencermati poin-poin utama yang dipersoalkan saat sidag gugatan di MK lalu. “Kecermatan dan kehati-hatian yang paling utama. Dari pemilih yang hadir, surat suara digunakan, sampai dokumentasi hasil jangan sampai terjadi kesalahan,” tutur Hasyim.
Bawaslu RI mengingatkan, potensi pelanggaran masih berpeluang terjadi. Seperti pemilih menggunakan hak pilihnya lebih dari satu kali, pemilih yang tidak menggunakan formulir undangan dan tak membawa E-KTP atau surat keterangan, pemberian hak pilih di luar DPT hingga kejadian khusus atau keberatan yang tidak dituangkan dalam formulir keberatan serta pelanggaran protokol kesehatan dan politik uang.
“Potensi pelanggaran tentu masih ada. Tinggal bagaimana nanti kecermatan petugas. Kami (Bawaslu) akan selalu mengawasi setiap kejadian,” terang Anggota Bawaslu RI, Ratna Dewi Pettalolo.
Di sisi lain, Ketua Bawaslu Banjarmasin, M Yasar menjanjikan, pengawas TPS akan berjaga lebih dini di pintu masuk. Hal ini mengantisipasi kejadian saat PSU Pilwali Banjarmasin lalu yang terdapat 10 pemilih di luar TPS. “Kemarin menjadi pelajaran kami juga. Pengawas TPS kami intruksikan sebelum TPS di buka sudah datang,” katanya kemarin. (mof/ran/ema)