• Senin, 22 Desember 2025

Gelar Mimbar Bebas di Depan Kampus UIN, Mahasiswa: Aparat Kapan Belajar..?

Photo Author
- Senin, 28 Juni 2021 | 12:41 WIB
SOLIDARITAS: Mahasiswa menunjukkan foto-foto pemukulan mahasiswa kepada pengendara yang melintas di depan kampus UIN. | FOTO: BEM UIN ANTASARI FOR RADAR BANJARMASIN
SOLIDARITAS: Mahasiswa menunjukkan foto-foto pemukulan mahasiswa kepada pengendara yang melintas di depan kampus UIN. | FOTO: BEM UIN ANTASARI FOR RADAR BANJARMASIN

"Akhirnya, ada yang bertindak represif. Bukan hanya mahasiswa yang menjadi korban. Bahkan ada polisi yang kena pukul temannya sendiri," tutupnya.

Ketika malam tiba, seusai mimbar bebas, mahasiswa bersama-sam amenyalakan lilin.

Koordinator aksi, Fahrianor menyebut lilin itu simbol. Tanda berduka cita atas matinya nurani kepolisian yang menunjukkan sikap brutal terhadap pendemo.

Lilin juga sebagai tanda bahwa api gerakan di Kalsel masih menyala. Dan masih ada harapan perubahan bagi negeri yang dirundung banyak permasalahan.

Seperti hukum yang tumpul ke atas, resesi ekonomi, kriminalisasi aktivis, dan krisis integritas pemimpin. "Termasuk yang memainkan amanah jabatan untuk kepentingan pribadi dan golongan," kata Fahrianor.

Aksi itu merupakan pembelaan terhadap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang kian dilemahkan. Dimulai sejak revisi Undang-Undang KPK dan skandal tes wawasan kebangsaan (TWK) yang berujung pada pemberhentian 51 pegawai KPK.

Mahasiswa Banua kemudian menulis petisi, meminta Presiden Joko Widodo memecat pimpinan lembaga antirasuah tersebut, Firli Bahuri. Dalam dua kali aksi, mahasiswa meminta DPRD Kalsel bersikap lebih tegas. (war/fud/ema)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X