"Tetap patuhi protokol kesehatan 5M. Pemko telah memberlakukan PPKM Mikro yang bertujuan membatasi mobilitas masyarakat. Aturan yang ditegakkan harus dipatuhi. Jangan kita anggap enteng pandemi ini, karena buktinya masih ada pasien yang meninggal dunia akibat tertular virus," pesannya.
Wali Kota Siapkan Rumah Sakit Alternatif
Sementara, terkait melonjaknya pasien Covid-19 yang dirawat di RSD Idaman baru-baru ini. Wali Kota Banjarbaru, Aditya Mufti Ariffin memastikan pemerintah telah memprediksi lonjakan ini bakal terjadi.
Menurut Ovie -panggilan akrabnya-, penuhnya ruangan di RSD Idaman sangat berkaitan erat dengan mulai meningkatnya angka kasus positif Covid-19 di Kota Banjarbaru.
"Betul, pagi tadi (kemarin, red) kita sudah mendapatkan informasi dari pihak RSD Idaman bahwa ruang khusus untuk perawatan pasien Covid-19 telah dinyatakan penuh," ujar Wali Kota.
Melihat kejadian ini, ia menyebut jika sudah menyiapkan langkah-langkah khusus dalam menghadapi kondisi ini. Salah satu yang katanya bisa cepat dan kongkrit dilakukan adalah menyiapkan rumah sakit alternatif lain untuk perawatan penyintas Covid-19.
"Kita telah berkoordinasi dengan beberapa rumah sakit yang ada di Banjarbaru sebagai tempat alternatif perawatan para pasien Covid-19. Alhamdulillah, sejumlah rumah sakit telah menyatakan kesanggupannya," jawabnya.
Disambungnya, setidaknya ada tiga rumah sakit alternatif yang berstatus bukan rumah sakit daerah (RSD) siap mengakomodir lonjakan pasien ke depannya.
Adapun tiga RS ini sebut Wali Kota yaini RS Islam Sultan Agung Banjarbaru di komplek KCG Liang Anggang, lalu ada RS AURI Landasan Ulin dan RS TK IV Guntung Payung.
"Oleh karenaya kita mengimbau jika ada pasien yang tertular virus corona dan membutuhkan perawatan, agar bisa dirujuk ke tiga rumah sakit tersebut. Tidak perlu harus ke RSD Idaman," pesannya. (rvn/bin/ema)