“Tentu kalau keadaan sudah normal. Tidak pada masa pandemi,” tukas Ibnu.
Selain pertunjukan itu, acara pelantikan DK juga diisi orasi kebudayaan dan deklamasi puisi.
DK Bukan EO
Ketua DK, Hajriansyah mengatakan, program kerja untuk tahun ini sudah diajukan ke pemko dan dewan.
Baginya, sudah mewakili keenam komite bidang di DK: sastra, musik, seni rupa, tari, teater, hingga perfilman dan fotografi.
Sayangnya, terkendala masalah klasik, yakni anggarannya tidak ada.
Sedianya, DK sangat tergantung pada dana hibah dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata.
“Tapi lantaran waktunya mepet dan pelantikan juga baru sekarang, maka anggarannya tak bisa diusulkan. Jadi nanti diusulkan kembali pada tahun 2022 depan," jelasnya.
Lantas, apakah DK bakal vakum? Dengan tegas ia menampiknya. Hajri menjamin, DK masih bisa berkegiatan. Minimal menggelar diskusi atau seminar.
"Karena DK bukan event organizer (EO). Sudah menjadi tugasnya untuk mendorong kawan-kawan seniman berkarya. Memancing semangat kawan-kawan agar kuantitasnya lebih banyak dan kualitasnya lebih baik,” ujarnya optimis.
Sedangkan Ibnu Sina menyatakan, ia sudah berpesan kepada Disbudpar untuk mendukung DK.
“Tadi sudah dikomunikasikan sama pak kadis. Semoga bisa didukung anggarannya,” ujarnya.
Bagi Ibnu, DK adalah mitra pemko. Terutama dalam pemulihan ekonomi akibat pandemi, ekonomi kreatif dan seni budaya tak bisa dipisah-pisahkan.
“Salah satu upaya kami, memberikan panggung kepada seniman, baik online maupun offline,” tutupnya. (fud/ema)