• Senin, 22 Desember 2025

Beasiswa Beres Asalkan Dicium? Ada Dugaan Pelecehan Mahasiswi Uniska

Photo Author
- Rabu, 22 September 2021 | 14:08 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

Singkat cerita, sebagai imbalan atas beasiswa tersebut, oknum itu meminta dicium. MRA berhenti membalas chatting.

Selama ini ia memilih menyimpan rapat kisah ini. Tapi belakangan terpikir, jika tak diungkap, bakal ada korban lain yang tak mungkin seberuntung dirinya.

Dia pun memantapkan hati untuk menceritakannya kepada wartawan. “Agar si oknum tidak lagi melakukan hal serupa kepada orang lain,” harapnya.

Ditanya mengapa tak melapor ke polisi, ia mengaku takut. Membaca berita-berita kasus pelecahan di Indonesia, di mana korban justru disudutkan dan diancam balik.

“Paling takut apabila alamat ketahuan, saya akan dicari-cari,” tutupnya.

Ketika dikonfirmasi, Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Uniska Muhammad Arsyad Al Banjari, Idzani Muttaqin terkaget-kaget mendengarnya.

Setahunya belum ada laporan yang sampai ke rektorat. Menurutnya, ini yang pertama terdengar kasus catcalling di kampusnya.

“Kami perlu memastikan. Apakah oknum ini memang bekerja di bidang kemahasiswaan,” ujarnya kemarin (21/9).
Sebab, beberapa kali pernah terjadi penipuan yang mengatasnamakan bidang kemahasiswaan.

“Dulu setelah kami cek, ternyata orang luar. Menipu dengan mencatut nama pegawai urusan beasiswa. Mengaku bisa mengupayakan beasiswa tapi dengan imbalan sejumlah uang,” beber Idzani.

Terkait kasus teranyar ini, ia berjanji akan membentuk tim investigasi. Tapi Idzani berharap keterangan dari MRA.

“Kalau bisa, kami meminta agar korban melapor. Agar mau memberikan informasi siapa oknumnya. Misalkan dengan memberikan nomor telepon oknum ini. Datang saja langsung kepada saya atau ke pak Budi Setiadi selaku kepala biro kemahasiswaan,” sarannya.

“Jati diri dan keamanan si korban, pasti kami jamin,” janjinya.

Ditanya berapa lama investigasi internal berjalan, ia menyebut tiga bulan. Mengapa selama itu, karena akan melibatkan tim hukum.

“Tapi, kalau korban tak melapor, kami akan kesusahan mencari oknumnya. Jika terbukti, kami bersama tim etik akan memanggil si oknum. Kalau memang pegawai universitas, bisa disanksi,” lanjutnya.

“Kalau perlu, bila mencemarkan nama baik universitas, maka tak menutup kemungkinan dilaporkan ke polisi,” tegasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X