• Senin, 22 Desember 2025

37 Tahun Mengabdi Sebagai Guru Honorer, Sabran: Jangan Selalu Memikirkan Uang

Photo Author
- Jumat, 24 September 2021 | 11:44 WIB
PENGABDIAN: Syabran Has mengajar di kelas 2c, kemarin (23/9). Ia sudah mengajar di sana sejak sekolah itu masih memakai nama lama SD Pekapuran Baru. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN
PENGABDIAN: Syabran Has mengajar di kelas 2c, kemarin (23/9). Ia sudah mengajar di sana sejak sekolah itu masih memakai nama lama SD Pekapuran Baru. | FOTO: WAHYU RAMADHAN/RADAR BANJARMASIN

Menjadi guru honorer sejak tahun 1984 hingga kini bukanlah waktu yang sebentar. Alih-alih mengeluh, Syabran Has justru menitipkan pesan: amalkan ilmu, nikmati, lalu bersyukurlah.

-- Penulis: WAHYU RAMADHAN, Banjarmasin

Bel tanda berakhirnya jam pelajaran baru saja berbunyi. Di ruang kelas 2c SDN Karang Mekar 1, Syabran menadahkan kedua tangan diikuti muridnya.

Tak berapa lama, lantunan doa penutup belajar dibacakan.

Seusai berdoa, dengan lantang para murid berucap, “Terima kasih bapak dan ibu guru!” Kemudian dengan tertib siswa meninggalkan kelas.

“Karena penilaian tengah semester (PTS), hari ini anak-anak pulang lebih cepat,” ucap Syabran.

Pria 62 tahun itu satu dari ribuan guru honorer yang mengabdi untuk dunia pendidikan Banjarmasin. Ia mengajar di SDN Karang Mekar 1 sejak masih bernama SDN Pekapuran Baru.

Ditemui di ruang guru, Syabran tampak bersemangat menceritakan pengalamannya menjadi guru. Sekalipun pada awal wawancara agak malu-malu.

Kisahnya menjadi guru dimulai awal tahun 1984. Mulanya sekolah yang berlokasi di Jalan Pangeran Antasari Kecamatan Banjarmasin Timur itu membutuhkan seorang guru pendamping.

Bermodalkan ijazah Madrasah Aliyah (MA) Siti Maryam, Syabran mengajukan lamaran.

“Alhamdulillah diterima. Sebelumnya, sambil belajar di Aliyah saya bekerja sebagai buruh plywood (kayu lapis),” ceritanya.

Mulanya Syabran harus mengampu semua mata pelajaran. Bahkan hingga kelas keterampilan tangan.

“Apabila kekurangan guru, saya juga yang menggantikan. Misalkan guru yang bersangkutan sedang sakit atau berhalangan," ungkapnya.

Seiring waktu, ketika jumlah guru pegawai negeri bertambah, dirinya kini hanya mengampu mata pelajaran agama dan baca tulis Alquran.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: miminradar-Radar Banjarmasin

Tags

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X