Saat peresmian, Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menyebutnya sebagai upaya pelestarian. “Kan sudah branding-nya kota ini. Kalau bicara Pasar Terapung, orang pasti datangnya ke Banjarmasin,” ujarnya.
Sayang, Pasar Terapung Muara Alalak juga tak bertahan lama. Tak sampai setahun, akhirnya bubar.
Warga setempat, Fahim mengatakan, penyebabnya masih sama. Yakni sepinya pembeli. “Jadi sebagian kembali lagi ke Muara Kuin,” kisahnya.
Senada dengan Fahrul. Ia juga tak lama berjualan di Muara Alalak. “Apalagi masih musim covid. Tapi walau sepi pembeli, saya bersyukur masih ada pemasukan yang bisa dibawa pulang ke rumah,” tutupnya. (fud/ema)