"Dampak kesehatan juga dirasakan warga. Kalau macetnya cuma satu dua hari, kami masih maklum. Ini sudah berbulan-bulan," tekannya.
Ibrahim dan warga Alalak Tengah pun sepakat untuk mendatangi kantor PDAM. Tujuannya, mendesak agar masalah ini tak dibiarkan berlarut-larut.
"Kami menunggu beberapa hari lagi. Kalau tidak ada perubahan, terpaksa kami ke sana," pungkasnya.
PDAM Temukan 18 Titik Kebocoran
Manajemen PDAM Bandarmasih merespons keluhan warga di Kelurahan Alalak Tengah yang kesulitan mendapatkan air bersih.
Manajer Senior Produksi dan Distribusi PDAM, Walino menjelaskan, begitu keluhan pelanggan terdengar, ia langsung menurunkan 20 petugas ke lokasi.
"Jumat (5/11) lalu. Dengan data dan asumsi yang ada, kami memeriksa jaringan. Dari situ ketahuan bahwa ada 18 titik kebocoran," sebutnya kemarin (8/11) siang.
Perbaikan sudah digelar. Tapi masih ada dua titik kebocoran yang tak tertangani. "Dua titik ini, masih kami cari-cari di mana lokasi persisnya," jelasnya.
Diakuinya, kawasan terujung seperti Alalak selalu menjadi yang paling terdampak bila terjadi gangguan pada pipa-pipa besar PDAM.
Mengatasi itu, Walino mengklaim sering mengirimkan mobil-mobil tangki untuk memenuhi kebutuhan warga.
"Kami juga mengevaluasi jaringan pipa yang ada. Lalu mengkoneksikan satu jaringan ke jaringan lainnya," lanjutnya.
"Hasilnya, akhirnya air mengalir, walau pun kecil. Ketimbang sebelumnya tidak mengalir sama sekali," sambungnya.
Lebih teknis lagi, ada perubahan tekanan air. Maksudnya, menyamaratakan distribusi air untuk beberapa area pelanggan.
Disinggung soal upaya jangka panjang agar masalah ini tak berulang-ulang, Walino menjawab, PDAM perlu mengganti pipa lama.
"Saat ini sedang berproses. Jika menunggu pergantian pipa lama rampung, perlu menunggu satu bulan," ungkapnya.
Ditanya adakah dispensasi tagihan bulanan bagi pelanggan yang terdampak gangguan ini, dia menegaskan, pembayaran tetap disesuaikan dengan pemakaian.