Varian Omicron B.1.1.529 terdeteksi masuk ke Indonesia. Meski hanya beberapa kasus, masyarakat dan Pemko Banjarmasin harus mewaspadai potensi sebaran varian Covid-19 ini.
***
Anggota Tim Pakar Covid-19 di Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Hidayatullah Muttaqin membeberkan, berdasarkan data GISAID per 19 Desember 2021, sudah ada 70 negara yang melaporkan sampel varian omicron.
"Jumlahnya sebanyak 11.490 kasus. Padahal pada akhir November lalu, baru 15 negara yang melaporkan dengan jumlah 183 sampel kasus omicron," ungkapnya, Minggu (19/12) petang.
Perkembangan tersebut menunjukkan cepatnya transmisi varian omicron. Baik dalam konteks kasus secara global maupun transmisi lokal.
Lantas, apa yang semestinya dilakukan oleh Pemko Banjarmasin? Menurut Muttaqin, pemko perlu mencermati tempat-tempat dan kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang berpotensi menjadi sarana penyebaran Covid-19.
Dari situ, ia menilai pemko mesti mempersiapkan perangkat kebijakan untuk mengatur mobilitas penduduk, dan protokol kesehatan yang lebih ketat.
"Itu sangat penting dilakukan, karena kegiatan offline di masyarakat sudah sangat longgar dengan prokes yang tidak ketat. Apalagi liburan akhir tahun sudah dekat," ucapnya.
"Jika varian omicron sudah masuk, maka transmisi lokal dapat terjadi dengan cepat. Sudah saatnya mewaspadai pelonggaran yang sekarang ini terjadi," tekannya.
Hal lain yang perlu diwaspadai, adalah penularan dalam rumah rumah tangga. Sebagaimana diketahui, kasus Covid-19 paling banyak terjadi di klaster keluarga.
Dalam konteks ini, posisi paling rentan ada pada kalangan lansia. Apa lagi, jumlahnya di Kota Banjarmasin yang belum divaksin masih sangat besar.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan RI, vaksinasi lansia untuk dosis 1 di Banjarmasin baru mencapai 29 persen. Sedangkan dosis 2 sebanyak 23 dari 60 ribu penduduk lansia.
Ini artinya ada 42 ribu lebih lansia di kota ini yang belum bervaksin, dan 46 ribu lansia yang belum divaksin dosis lengkap.
"Kemudian, sasaran rentan lainnya adalah penduduk yang memiliki komorbid dan yang belum bervaksin. Maka, kita juga perlu partisipasi masyarakat untuk menyukseskan vaksinasi sebagai salah satu cara menghadapi potensi menyebarnya varian omicron," tegasnya.