Polda Kalsel siap mengantisipasi hal-hal yang tak terduga hingga chaos atau kekacauan jelang pemungutan suara Rabu (14/2). Penguatan pasukan jelang pemungutan dan perhitungan suara dilakukan Polda Kalsel. Sekira 8 ribu pasukan masih dinilai tak cukup jika situasi di daerah terganggu. Maka perlibatan perbantuan TNI untuk membackup keamanan dilakukan.
“Ini dalam rangka mengawal pemungutan dan penghitungan suara. Yakni mengantisipasi kemungkinan apabila terjadi situasi kontijensi yang bisa muncul sewaktu-waktu,” kata Kapolda Kalsel, Irjen Pol Winarto saat Rakor pengamanan Pemilu di Mako Polda Kalsel, Senin (12/2).
Dengan berbagai kemungkinan tersebut, maka sebutnya, Polda Kalsel memandang perlu dilakukan penguatan pasukan. “Dalam hal ini perlibatan perbantuan dari TNI untuk membackup keamanan yang sudah ada,” tekannya. Kapolda menegaskan, setidaknya pihaknya tetap harus punya rencana tindakan kontijensi maupun langkah langkah antisipattif apabila sistuasi chaos atau situasi kontijensi terjadi di tengah-tengah tahapan pemilu berlangsung.
“Salah satu upaya untuk mengantisipasi kondisi yang tidak diinginkan tersebut, dengan memperkuat barisan pengamanan melibatkan perbantuan dari Korem 101/Antasari,” imbuhnya.
Win mengungkap pasukan yang akan dikerahkan dalam tahapan krusial Pemilu ini mencapai 11 ribu personel. “Saya pastikan pengamanan akan berjalan, dari pemungutan suara, penghitungan hingga kotak suara dikirim ke Provinsi,” tegasnya.
Dia menyampaikan, titik rawan sudah dipetakan pihaknya. Yakni di kawasan terjauh dan susah alat komunikasi. “Rawan karena jaraknya jauh di mana menjangkaunya harus dengan transportasi air dengan waktu tempuh jauh,” sebutnya.
Sementara, mewakili Komandan Korem 101/Antasari, Brigjen TNI Ari Aryanto, Kasrem 101/Antasari, Kolonel Inf Hari Santoso mengatakan, pihaknya sudah menggeser pasukan ke sejumlah daerah yang akan berdampingan dengan personel Polri. “Personel dari TNI sebanyak 2 ribu yang akan diperbantukan dengan turut membantu pengamanan,” sebutnya. Sementara itu, Dandim 1006 Banjar Letkol Kav Zulkifer Sembirin menyampaikan sebanyak 450 personel telah disiapkan.
"Setiap harinya juga ada personel yang disiapkan dalam pengamanan pendistribusian logistik bersama Polres Banjar. Kami juga mensiagakan personel di Makodim,” kata Dandim 1006 Banjar di sela apel siaga Pemilu 2024, Minggu (11/2).
Letkol Kav Zulkifer meyakinkan dalam tahapan ini semua dalam kondisi S3B (Setiap Saat Siap Bergerak).
“Sesuai dengan plotting-plotting yang telah dikoordinasikan bersama Polres Banjar. Untuk prajurit yang tidak masuk dalam plotting itu, tetap melaksanakan siaga. Ini sudah kita laksanakan dari satu bulan yang lalu hingga sampai selesai perhitungan suara dan dinyatakan penetapan pemenang,” ujarnya.
Wakapolres Banjar Kompol Faisal Amri Nasution menuturkan sebanyak 674 personel disiagakan.
“Dari ratusan personel ini diantaranya, 446 personel akan kami plotting untuk pengamanan tiap TPS. Untuk siaga di Mako Polres Banjar, kegiatan patroli dan tim Dalmas sudah kita siapkan semua,” ungkap Kompol Faisal.
Perihal tempat pemungutan suara yang sangat rawan, dikatakan Wakapolres berada di Lembaga Permasyarakatan (Lapas). “Beberapa pertimbangan keamanan. Kita tempatkan personel secara khusus dan jumlahnya juga lebih banyak. Tentunya, kita tetap berkoordinasi dengan petugas Lapas dan komandan yang ada di sana,” tuturnya.
Sedangkan untuk Hulu Sungai Utara, ada 185 personel yang akan disebar di 10 kecamatan di Kabupaten HSU.
