Pernahkah Anda belanja makanan di atas perahu sambil menyusuri sungai? Kalau belum pernah merasakan sensasinya, cobalah jalan-jalan ke Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Di Banjarmasin ada Pasar Terapung yang menjadi tempat bertemunya para pedagang dan pembeli di atas sungai. Tak hanya jual beli, para pedagang kadang juga saling tukar menukar untuk memenuhi kebutuhan masing-masing.
Barter yang dilakukan seperti menukar buah pisang dengan beras, menukar kue basah dengan makanan, dan menukar sayur dengan buah. Barter inilah yang menjadi keunikan Pasar Terapung yang masih dilakukan hingga sekarang.
Makan di atas perahu di Pasar Terapung sambil merasakan goncangan ombak kecil di sungai adalah sensasi yang menyenangkan. Sampai saat ini, Pasar Terapung masih dijaga baik oleh Pemerintah Kota Banjarmasin.
Pasar Terapung adalah warisan budaya non benda yang bisa menjadi aset berharga karena memiliki keunikan yang tidak dapat ditemukan di kota lain. Banyak wisatawan yang berkunjung, untuk menikmati sensasi makan di atas perahu.
Berbicara mengenai sejarah Pasar Terapung Banjarmasin, dulunya terdapat tiga tempat yaitu di Lokbaintan, Kuin Utara, dan Siring Banjarmasin. Saat ini Pasar Terapung hanya beroperasi di Lokbaintan, Sungai Tabuk, Kabupaten Banjar dan di Siring Banjarmasin. Menurut Julia, warga asli Kuin Utara, kondisi Pasar Terapung Kuin Utara saat ini sudah tidak beroperasi lagi.
Pengunjung lebih banyak yang mengunjungi Pasar Terapung di daerah Lokbaintan dan Siring Banjarmasin. Sampiah, warga asli Lokbaintan mengatakan, Pasar Terapung di Lokbaintan menjual berbagai macam makanan, seperti buah-buahan, sayur, ikan, kue, dan masih banyak lainnya.
“Pasar Terapung Lokbaintan beroperasi pada pukul 6 pagi sampai jam 8. Saat bulan Ramadhan, Pasar Terapung Lokbaintan tidak terlalu ramai, tidak seperti hari biasanya,” ujar Sampiah seraya menambahkan Pasar Terapung Lokbaintan sudah ada sejak tahun 1983.
Sementara Syamsiah, salah satu pedagang yang berjualan selama 10 tahun di Pasar Terapung Siring Banjarmasin menceritakan, dirinya melanjutkan usaha orang tuanya di Pasar Terapung Lokbaintan sejak tahun 2013, kemudian pindah ke Pasar Terapung Siring pada tahun 2014.
Rata-rata pedagang Pasar Terapung dari zaman dulu banyak menjual dagangan buah-buahan dan sayur-sayuran.
Hingga saat ini, beberapa pedagang berinovasi dengan menjual jajanan kue basah berbahan dasar beras dan tepung. Ada juga makanan kuah kaldu dan kue khas Banjar seperti apam barahim, apam kentang, kue lapis dan makanan yang dijual di Pasar Terapung yang banyak dibeli pengujung.
Cara ini dapat menarik rasa penasaran wisatawan yang berkunjung ke Pasar Terapung, karena bukan hanya menjual buah dan makanan, tetapi menjual makanan khas Banjarmasin.
Pedagang Pasar Terapung kebanyakan perempuan yang menggunakan topi tradisional khas Banjar yang diberi nama tanggui. Tanggui adalah topi berbentuk bundar yang terbuat dari daun nipah berfungsi untuk melindungi dari panas dan hujan.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Radar Banjarmasin
Tags
Rekomendasi
Terkini
Janggal, Kajari HSU yang Terjaring OTT Hanya Punya Motor Lawas seharga Rp9 Juta di LHKPN
Jejak Kontroversi Kajari HSU yang Terjaring OTT KPK: Dari Pengusiran Warga Hingga Dugaan Pemerasan
Babak Baru OTT Amuntai: Kepala Dinas Aktif Pemkab HSU Diduga Turut Diamankan KPK
OTT KPK di Amuntai: Tiga Pejabat Kejaksaan Negeri HSU dan Kepala Dinas Ditangkap
Kejati Kalsel Bongkar Motif Penggeledahan BKSDA: Usut Penyelewengan Dana PKS 2021–2024
Usut Dugaan Korupsi Dana PKS, Kejati Kalsel Periksa 14 Perusahaan Mitra BKSDA
Kantor BKSDA Kalsel Digeledah Kejati Saat Pejabat ke Jakarta, Dokumen Dana PKS Disita
Puluhan Warung Remang-remang di Trikora Banjarbaru Kena Teguran Keras, Sediakan Karaoke Ilegal dan Miras
Petani di Balangan Tewas Digigit Ular Saat Tidur Siang, Sempat Keluhkan Sakit Hebat
Diterkam Buaya Saat Pasang Jaring, Remaja di Tanah Laut Selamat Berkat Colok Mata Predator
Damkar Banjarbaru Ungkap Panggilan Paling Unik: Dari Angkat Galon hingga Pantau Suami
Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel
Banjir Rob Lebih Parah dari Tahun Sebelumnya, Ribuan Rumah di Kalsel Utara dan Selatan Terkepung Air Pasang
Banjir Rob Ancam Pesisir Banjar: 19 Desa di Aluh-Aluh Terendam Hingga Setinggi Pinggang
Teror Kera Liar di Martapura Meluas, Korban Bertambah Jadi Enam Orang
Load Factor 75 Persen! Penerbangan Banjarmasin–Kuala Lumpur Buktikan Daya Tarik Pasar Internasional Kalsel Kuat
Mengkhawatirkan! Angka Perceraian di Tanah Bumbu Melonjak Tajam di 2025, Judi Online Jadi Pemicu Utama
Sejarah Perposan Kalsel: Prangko Pertama Tiba di Banjarmasin Sejak Tahun 1866
Dinkes Banjarbaru Digoyang Dugaan Penggelapan Rp2,6 M: Inspektorat Audit, Polres Turun Tangan
