Kampung Ketupat, objek wisata di Sungai Baru tidak lagi beroperasi. Investasi miliaran rupiah itu dikabarkan merugi lantaran sepi pengunjung.
***
TIDAK ada siapa-siapa di area Kampung Ketupat di Sungai Baru, Banjarmasin Tengah itu. Di loket 1 tempat pembelian tiket masuk memang tertulis "BUKA", tapi tidak ada penjaganya.
Kios-kios makanan dan minuman juga tutup. Dedaunan kering berhamburan. Seperti lama tak disapu.
Di sudut lain, sebuah gazebo tampak miring. Lantainya berdebu dengan sampah plastik berserakan. Serupa dengan kondisi ampiteater yang dibangun menyatu dengan replika ketupat raksasa.
Lantai dan bangku di dalam ampiteater itu diselimuti debu. Beberapa ornamen bangunan juga rusak. Di beberapa sudut, atapnya tersingkap.
Beralih ke zona bermain. Rumput liar dibiarkan tumbuh tinggi. Gulma memenuhi kolam. Menguatkan kesan tidak terawat.
Dari informasi yang dihimpun Radar Banjarmasin, destinasi wisata yang dibuka pada medio 2023 itu memang sudah ditutup.
"Saya dengar cerita pembangun dan pengelolanya merugi," kata salah seorang warga Sungai Baru, Senin (6/5).
"Setahu saya, aliran listrik dan air leding juga sudah diputus," ungkapnya tanpa menyebutkan nama.
Penyebabnya, sepinya jumlah pengunjung. "Siapa yang mau datang? Sudah bayar parkir, bayar tiket masuk pula," ujarnya.
Ditanya sejak kapan, ia mengatakan sebelum bulan Ramadan kemarin. "Sebelum bulan puasa sudah tutup," ujarnya.
Senada dengan Asmiah, salah satu perajin ketupat. "Iya, kabarnya sudah tidak beroperasi. Seingat saya, sebelum Ramadan sudah tidak buka," ujarnya.
Asmiah sudah melihat tanda-tandanya. "Terdengar kabar gaji petugas kebersihan tidak dibayar selama dua bulan.
Belum lagi pengunjungnya sepi," ujarnya. Soal pengunjung sepi ini dibenarkan Kartinah. Dia mantan pedagang makanan di situ.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Radar Banjarmasin