Berkunjung ke desa Teluk Selong Ulu, Kecamatan Martapura Barat, tepatnya di jalan Martapura Lama atau sekitar 4 kilometer dari Kota Banjarbaru, Rumah Bubungan Tinggi menjulang berdiri kokoh diantara hamparan rawa dan rumah penduduk.
Sedikitnya ada 13 Jendela dan 7 pintu yang diolah dalam rumah adat Banjar di Telok Selong Ulu Martapura Barat.
Diketahui, Rumah Adat Banjar itu dibangun oleh almarhum H Muhammad Arif seorang saudagar kaya pengusaha intan pada 1811 silam.
Bangunan rumah ini adalah milik HM Arif, yang kini ditinggali oleh buyutnya yang bernama Fauziah (68). Bangunan ini mirip istana para Raja Banjar dan diyakini mendekati atau mirip dengan istana Raja Banjar juga kerabat kerajaan Banjar yang bertahta di kawasan Keraton Martapura. (Foto-foto: Sheilla Farazella/Radar Banjarmasin)
1. Pelataran
Sebelum memasuki dalam rumah Bubungan Tinggi, pada bagian paling depan sekaligus menjadi bagian paling awal yang dapat terjamah di rumah adat Banjar ini ialah bagian Pelataran atau yang umumnya dikenal dengan sebutan teras rumah yang dibangun menggunakan kayu ulin dan membentuk vertikal.
2. Serambi
Lalu pada bagian ke dua dinamakan bagian Serambi. Bagian Serambi terletak lebih tinggi sesudah bagian Pelataran. Serambi merupakan bagian depan rumah adat Banjar sebelum memasuki pintu ke dalam rumah.
3. Penampik kecil
Lalu pada bagian ke tiga penampik kecil yang merupakan tangga kecil setelah memasuki pintu menuju ke ruang tengah rumah adat Banjar.