Pemko Banjarmasin bakal melanjutkan kerja sama dengan Kaikoukai International Healthcare Group (KHG) di Nagoya, Jepang. Itu dibuktikan dengan adanya kunjungan serta pertemuan rombongan KHG yang diwakili oleh Mr Otsuka Kohei di Rumah Dinas (Rumdin) Wali Kota Banjarmasin, Sabtu (6/7) tadi.
Untuk diketahui, kerja sama ini berupa program beasiswa bagi tenaga kesehatan (nakes), untuk bekerja di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) di bawah naungan KHG.
Di tahun 2023 lalu ada sebanyak 25 nakes di Banjarmasin yang diberangkatkan atau mendapatkan program beasiswa itu. Empat orang di antaranya adalah bidan. Selebihnya adalah perawat. Dengan bakal berlanjutnya kerja sama itu, maka artinya, akan ada sejumlah nakes lagi yang bakal dikirim ke sana.
Baca Juga: Sudah 376 Jamaah Haji RI Meninggal di Tanah Suci, Mayoritas Berusia di Atas 50 Tahun
Wali Kota Banjarmasin, Ibnu Sina menjelaskan, kerja sama yang terjalin antara pemko dan KHG sudah sangat bagus. Berkaca dari hal itu, ia pun berkeyakinan untuk kembali mengirimkan nakesnya di tahap kedua dan ketiga nantinya.
"Di tahap kedua nanti, ada sebanyak 25 nakes yang dikirim," ungkapnya. Menurut Ibnu, masyarakat Banjarmasin patut berbangga. Karena selain bisa memenuhi lapangan pekerjaan, pemko juga menjadi pintu masuk utama untuk pengiriman nakes ke Jepang.
"Ada sekitar seribu orang lebih alumnus nakes di kota ini, namun hanya sekitar 10 persen saja yang terserap tenaga kerja lokal," ujarnya. "Melalui kerja sama antar negara ini, kami berharap bisa terus mengirimkan nakes terampil asal daerah kita ke Jepang," harapnya.
Adapun untuk mempercepat proses pengiriman para nakes, Pemko Banjarmasin akan bekerja sama dengan sejumlah kampus di Banjarmasin.Ia berharap, pihak kampus mau menjalin kerja sama ini. Tentunya dengan dukungan sejumlah hal. Mulai dari menyiapkan sumber daya manusia (SDM), serta setidaknya memiliki program studi bahasa internasional.
Lebih jauh, Ibnu berharap kerja sama yang berlangsung tidak hanya di bidang kesehatan. Tapi lebih dikembangkan ke bidang lainnya. "Kota-kota lain juga berminat mengirimkan nakesnya. Misalnya daerah Singkawang dan Sumatera, tapi pintu masuknya tetap melalui Banjarmasin," ungkapnya.
"Misalnya kerja sama antar pemerintah. Namun tentu, harus ada kepastian bahwa kerja sama kedua negara ini betul-betul dilindungi oleh peraturan yang ada," tandasnya.
Sementara itu dalam kunjungannya ke Banjarmasin, KHG sudah melihat langsung proses pembelajaran para nakes yang akan dikirim di tahap kedua nantinya. Tidak hanya itu, mereka juga menyempatkan diri mendatangi beberapa rumah sakit, dokter dan kampus di Banjarmasin. Tujuannya untuk memastikan bahwa tenaga kerja yang sudah maupun yang akan dikirim kembali, benar-benar mampu membantu memenuhi nakes di Nagoya, Jepang. (*)
