Keluarga pelaku yang terjun dari tower terpukul setelah mengetahui Muhammad AsH (19) terkapar di tanah setelah jatuh dari tower BTS di Jalan Batu Benawa RT 46, Banjarmasin Tengah, Rabu (10/7) pagi tadi.
Kesedihan semakin tak terbendung setelah mengetahui dari rekaman video yang diunggah di sosial media ternyata mendapat komentaran menyakitkan keluarga. AsH tewas dalam penanganan medis RSUD Ulin Banjarmasin. Ia mengalami luka serius seperti patah tulang paha, luka robek di kepala karena terkena pecahan kaca saat jatuh setelah terjun bebas dari BTS.
Baca Juga: Warga yang Digusur Sudah Terima Ganti Rugi, Malah Bingung Pindah ke Mana
San (38) dan Sad (36) sangat menyayangkan dengan kabar dan komen-komenan di sosial media yang menyebutkan jika adiknya terjun dari tower lantaran pengaruh mabuk kecubung seperti kasus yang sedang marak ini. Ada dugaan, sebut pasutri ini, AsH memiliki masalah pribadi. Namun tidak bisa meluapkan harus ke mana. "Tidak benar jika kematian adik saya karena ada pengaruh obat-obatan, atau tanaman seperti kecubung yang marak terjadi," bantah pasutri ini yang merupakan ipar dan kakak korban saat di kamar pemulasaraan jenazah RSUD Ulin Banjarmasin.
Disebut Sad, ada dugaan adiknya memang melakukan bunuh diri. Sebab ada beberapa bukti yang mengarah ke sana. "Ada bukti adik saya menulis sebuah catatan tentang kehidupannya, dan itu dia jadikan sebagai wallpaper di handphonenya," ungkap Sad sembari memperlihatkan.
Tulisan itu dianggap Sad sebagai luapan perasaan adiknya selama ini. 'Apa yang ada setelah kematian? Kupikir sudah cukup untuk saat ini. Menyenangkan
Kenapa? Nggak ada, hanya penasaran. Bersekolah? Bekerja? Sdh kujalani semua. Itu menyenangkan. Hanya tidak tahu apa arti hidup untuk selanjutnya. Sudah cukup, kupikir sudah cukup. Maaf," sebut Sad membacakan tulisan yang dipasang di wallpaper handphone adiknya tersebut. (*)