Tidak hanya Rumah Sakit Jiwa Sambang Lihum yang menangani pasien mabuk kecubung, Rumah Sakit Sultan Suriansyah milik Pemko Banjarmasin juga kedatangan pasien serupa.
Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Penunjang Medik RSUD Sultan Suriansyah, dr Asmaul Husna mengungkap, selama sepekan terakhir masuk pasien-pasien dengan gejala halusinasi, gelisah, gaduh, dan tak bisa diajak berkomunikasi.
"Hingga saat ini sudah enam pasien yang telah ditangani. Lima orang pertama masuk pada hari Minggu (7/7), satu lagi masuk pada hari Senin (8/7)," kata dr Asmaul, Kamis (11/7).
Baca Juga: Tren Mabuk Kecubung Merambah Kalteng, Pemuda di Dua Kabupaten Sudah Jadi Korban
Dia menuturkan, beberapa pasien dengan gejala serupa kembali berdatangan. Namun karena waktu itu instalasi gawat darurat (IGD) kondisinya sedang penuh, pihaknya langsung mengarahkan mereka untuk ke RSJ Sambang Lihum di Jalan Gubernur Syarkawi, Gambut, Kabupaten Banjar.
Dijelaskannya, penanganan pertama adalah mengecek kegawatdaruratan. Apakah mengancam nyawa atau tidak.
Setelah dipantau kondisi tanda vital dan kesadaran pasien selama beberapa jam, pihaknya menyatakan tidak dalam kondisi berbahaya.
"Beberapa jam saja. Masuknya dari pukul 2 dini hari, siangnya dipulangkan. Sekitar 6-8 jam dirawat di sini," jelasnya. Dia menyebutkan, keenam pasien itu semuanya laki-laki. "Kisaran usianya antara 30 sampai 40 tahun," imbuhnya.
Meski demikian, dia belum bisa memastikan apakah ini karena keracunan kecubung yang tengah viral itu. "Jika melihat gejalanya memang seperti orang keracunan," ujarnya. Dia memastikan, jika nanti datang pasien dengan gejala serupa, mereka akan dirujuk ke Sambang Lihum.
"Kalau memang bisa dirujuk ke sana, karena kami tidak mempunyai penangan khusus," pungkas dr Asmaul. (*)