Orang tua dan wali murid menggelar aksi protes dengan melarang anak-anaknya memasuki ruang kelas belajar.
******
PROTES itu imbas peristiwa amblesnya sebagian teras kelas SDN Mawar 7 di Jalan Cempaka IX, Banjarmasin Tengah, Rabu (14/8) lalu. Protes itu berlangsung pada Senin (19/8) pagi usai upacara bendera.
Kepala sekolah Latif Gabaruddin berulang kali meminta siswa dan siswinya untuk masuk kelas, tapi hanya sebagian yang patuh. Kebanyakan bertahan di halaman sekolah. Dan Latif mulai habis kesabaran.
"Kalau tidak mau masuk, ya berhenti saja sekolah," kata Latif melalui pengeras suara. Pelajar bergeming. Mereka lebih patuh dengan larangan orang tuanya. Perwakilan orang tua kemudian diajak masuk untuk berdialog di ruang kerja kepsek. Selebihnya bertahan di lapangan, mengawasi anak-anaknya.
"Mending belajar di halaman daripada di dalam kelas. Kami khawatir terjadi apa-apa pada anak-anak," kata salah orang tua murid yang enggan namanya dikorankan. Dikatakannya, mereka khawatir insiden bangunan sekolah ambles berulang. Dalam kacamatanya, sekolah itu butuh renovasi besar-besaran.
"Kerusakannya banyak. Tidak hanya teras yang ambles itu saja," ujarnya. Keluhannya tak berlebihan. Secara kasat mata, kerusakan memang tampak di mana-mana.
Di kelas V A yang berada di lantai bawah misalnya, tegelnya bergelombang dan miring. Naik ke lantai dua, terasa bergoyang ketika diinjak. Orang tua murid meminta aktivitas belajar mengajar untuk sementara waktu dilakukan bergantian di ruangan yang benar-benar aman.
Kemudian, menuntut kerusakan bangunan segera diperbaiki. Sehingga anak-anak bisa belajar dengan aman dan tanpa cemas. "Tapi, sejauh ini, pihak sekolah belum mau melakukan itu," ujarnya.
Dibeberkannya, saat teras itu ambles yang terperosok bukan hanya penjaga sekolah, tapi juga ada anak-anak."Saat insiden terjadi ada beberapa anak yang terperosok. Beruntung mereka tidak terluka. Hanya celana dan bajunya saja yang basah," jelasnya.
"Kalau saya tak keliru, yang terperosok berenam, termasuk si penjaga sekolah," ungkapnya. "Kami marah karena dalam pemberitaan kepsek menyatakan tidak ada anak-anak yang terperosok. Padahal banyak saksi matanya," cecarnya.
Dalam wawancara sehari seusai insiden, Kamis (15/8), Kepala SDN Mawar 7, Latif Gabaruddin mengatakan hanya penjaga sekolah seorang yang terperosok. Dalihnya, seluruh siswa-siswi sedang berada di halaman mengikuti upacara peringatan HUT Pramuka. "Insiden itu terjadi saat penjaga sekolah ingin menutup pintu kelas I B. Tiba-tiba saja terasnya ambles," ucapnya, Kamis (15/8) siang.
"Si penjaga sekolah sempat terjebak, tapi tidak cedera. Untungnya tidak ada anak-anak. Karena saat itu mereka sedang upacara di halaman sekolah," tambahnya.
Teras yang ambles itu kini menyisakan genangan air di kolong bangunan. Juga membuat tiang-tiang tangga sekolah tampak menggantung. Agar tidak ada yang mendekat, area itu dipagari dengan rak sepatu. Radar Banjarmasin juga berbincang dengan siswi yang sempat tercebur di bagian teras yang ambles.
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.
Sumber: Radar Banjarmasin