• Senin, 22 Desember 2025

Dinilai Arogan dan Tak Beretika, Kepala Dinas Dikbud Kalsel Diminta Dicopot

Photo Author
- Sabtu, 7 September 2024 | 10:15 WIB
BELA GURU:Puluhan massa demonstransi di depan Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, desak Kadisdikbud Kalsel dicopot, Jumat (6/9/2024).(Foto:Sheilla Farazela/Radar Banjarmasin)
BELA GURU:Puluhan massa demonstransi di depan Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, desak Kadisdikbud Kalsel dicopot, Jumat (6/9/2024).(Foto:Sheilla Farazela/Radar Banjarmasin)

Puluhan massa aksi dari Lembaga Swadaya Masyarakat Kalimantan Selatan (LSM Kalsel) menuntut pencopotan jabatan Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kalsel, Muhammadun.

Ini buntut dari sikap Muhammadun yang dinilai arogan dan tidak beretika terhadap seorang guru dalam sebuah acara resmi, karena merokok dan hanya pakai sandal.

Tuntutan tersebut disampaikan sejumlah massa dalam aksi demonstrasi yang berlangsung di Kantor Gubernur Kalsel di Banjarbaru, Jumat (6/9/2024). Pantauan di lapangan, dalam aksi tersebut juga dihadiri Amalia Wahyuni, seorang guru yang viral  usai memposting curhatannya di media sosial (medsos), Senin (2/9/2024), terkait perilaku sang Kadisdikbud Kalsel.

Aliansyah, koordinator aksi mengatakan mereka datang atas rasa kegundahan melihat perilaku pejabat tinggi di Kalsel yang dinilai memiliki jiwa arogan dan tidak menjunjung sebuah etika.

"Kita minta Gubernur Kalsel, H Sahbirin Noor segera menindaklanjuti apa yang menjadi aspirasi rakyat Kalsel ini," ucapnya.Massa satu suara juga meminta agar Sahbirin Noor tidak segan mencopot Muhammadun sebagai (Kadisdikbud) Provinsi Kalsel. "Copot Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kalsel itu," tegas Ali.

Jika tidak ada jawaban untuk pemecatan jabatan Kadisdikbud Kalsel, terang Ali, pihaknya akan kembali menindaklanjuti dua minggu ke depan terhitung sejak hari ini dengan jumlah massa yang lebih banyak. 

"Mulai hari ini sampai dua minggu kedepan, apabila tidak ada jawaban untuk pemecatan yang bersangkutan, maka kita akan datang dengan massa yang lebih besar. Dan kita akan kampanyekan untuk mengganti Gubernur Kalsel," jelas dia.

Sementara itu usai menyampaikan aspirasinya, massa aksi tidak ditemui langsung oleh Gubernur Kalsel. Melainkan hanya Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan dan SDM Setdaprov Kalsel, Husnul Hatimah, serta Kepala Inspektorat Provinsi Kalsel, Akhmad Fydayeen.

Aliansyah bersama massa mengaku tidak puas dengan tanggapan yang diberikan oleh perwakilan Pemprov Kalsel tersebut.

"Kita berharap dari yang menerima aspirasi kita hari ini akan disampaikan ke Gubernur Kalsel dan memastikan bahwa aspirasi ini ditindaklanjuti tetapi dengan jawaban yang disampaikan sangat tidak puas, basa-basi bahasanya," tutup Aliansyah.

Sementara, Amalia selaku guru yang menerima tindakan kurang mengenakan dari Kadisdikbud Kalsel itu, meminta Gubernur Kalsel untuk segera mengusut Muhammadun, serta mengganti Kepala Disdikbud dengan orang yang berkompeten.

“Tidak sekali dua kali. (Saya) minta tolong diusut, (dan) masih banyak orang yang berkompeten,” tegasnya.

Dikonfirmasi, Kepala Inspektorat Kalsel, Akhmad Fydayeen menegaskan pihaknya akan menindaklanjuti sesuatu hal sesuai regulasi aturan yang berlaku.

"Ada yang namanya Permendagri Nomor 8 tahun 2023 tentang pengaduan masyarakat, jadi pengaduan masyarakat itu ada yang tertulis, ada yang tidak tertulis. Salah satu yang tidak tertulis itu seperti di website, medsos, dan lain-lain," ujar Akhmad Fydayeen menambahkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X