• Senin, 22 Desember 2025

Dua Proyek PUPR Kalsel Sebagai Objek OTT KPK Ternyata Berlokasi di Ujung Banjarbaru

Photo Author
- Senin, 21 Oktober 2024 | 10:42 WIB
TERPARKIR: Alat berat di lokasi pembangunan Kolam Renang di Kawasan Olahraga Terintegrasi milik Pemprov Kalsel di Kecamatan Cempaka, Banjarbaru. (Foto: DEDY UNTUK RADAR BANJARMASIN)
TERPARKIR: Alat berat di lokasi pembangunan Kolam Renang di Kawasan Olahraga Terintegrasi milik Pemprov Kalsel di Kecamatan Cempaka, Banjarbaru. (Foto: DEDY UNTUK RADAR BANJARMASIN)

Banyak yang salah mengira lokasi proyek pembangunan Kolam Renang dan Lapangan Sepak Bola di Kawasan Olahraga Terintegrasi (KOT) yang jadi objek OTT KPK untuk Dinas PUPR Provinsi Kalsel. Ternyata bukan di belakang GOR Babussalam, alias Gelora Paman Birin.

         ****
BANJARBARU - Setelah ditelusuri lebih jauh, ternyata proyek pembangunan Kolam Renang dan Lapangan Sepak Bola di Kawasan Olahraga Terintegrasi (KOT) berada di penghujung wilayah Kota Banjarbaru. Tepatnya di Beruntung Jaya, Kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka, Kota Banjarbaru.

Hal ini diketahui setelah Radar Banjarmasin mendapat kiriman titik koordinat Google Maps, terkait lokasi pembebasan lahan Tahap II, proyek pembangunan Kawasan Olahraga Terintegrasi (KOT) milik Dinas PUPR Provinsi Kalsel. Lokasi kedua proyek yang menyebabkan enam orang ditahan KPK pada 8 Oktober 2024 lalu itu, berjarak sekitar 20 Km dari pusat Kota Banjarbaru.

Bahkan tidak banyak warga yang mengetahui secara detail mengenai pembangunan kedua sarana olahraga tersebut. Warga setempat hanya tahu bahwa ada alat berat yang masuk ke kampungnya untuk mengerjakan proyek Pemprov Kalsel.

Namun, ada salah satu warga yang lumayan mengetahui kedua proyek tersebut. Pria yang disapa warga dengan nama Abah Rahman ini menceritakan, proyek tersebut mulai dikerjakan tidak sampai sebulan lalu. “Seingat saya sekitar pertengahan menuju akhir September kemarin,” ungkap Abah Rahman kepada Radar Banjarmasin, Jumat (18/10) malam.

Saat itu, ada sejumlah alat berat berupa dozer, ekskavator yang masuk ke kampungnya. Alat berat itu dipakai untuk proses persiapan lahan. Area yang awalnya dipenuhi pohon dan semak belukar dibuka menjadi tanah lapang.

Sejumlah truk pun terlihat yang hilir mudik di jalanan kampungnya. Mengangkut bahan yang diperlukan di proyek tersebut. Tapi tidak lama setelah itu, aktivitas di proyek tersebut mulai berkurang. Tepatnya ketika terjadi OTT terhadap pejabat di Dinas PUPR Kalsel.

“Sejak saat itu, mulai berkurang. Sekarang informasinya masih ada beberapa petugas yang bekerja di sana,” ujarnya. Dari hasil pantauan di lapangan, terlihat beberapa alat berat sedang terparkir di pojokan area lapangan.

Selain itu juga ada sejumlah petugas lapangan yang berada di lokasi proyek. Camat Cempaka, Dedy Haryadi menuturkan aktivitas di kedua area proyek tersebut sudah berhenti sekitar 10 hari lalu.

Informasi itu didapatkannya ketika ia memantau langsung kawasan yang berkaitan dengan pembebasan lahan untuk proyek KOT tersebut. “Kemarin (Kamis 17 Oktober 2024), kami memantau ke lokasi. Hanya ada beberapa alat berat di sana,” ujarnya.

Dedy mengaku tidak melihat adanya papan proyek yang terpasang di kedua lokasi tersebut. Baik untuk pembangunan kolam renang maupun lapangan sepak bola. “Entah kami yang tidak melihat atau memang tidak terpasang, kami belum bisa memastikan,” ujarnya.

Hal ini mempertegas bahwa proyek pembangunan yang jadi objek OTT KPK tersebut memang tidak berada di kawasan Gubernuran. Apalagi sejak KPK mengumumkan nama-nama dan objek pembangunan dalam tangkapan mereka, kontraktor yang mengerjakan proyek sarana utilitas di kawasan GOR Paman Birin dibuat resah dengan banyaknya sorotan kamera ke pekerjaan mereka.
Salah satu pengawas lapangan di proyek tersebut, Yadi mengaku heran dengan penilaian sejumlah warga yang biasa lewat di sekitar GOR Paman Birin.

Padahal, perusahaan tempatnya bekerja, yakni PT Adrian Cipta Konsultan, sama sekali tidak merasa membuat kolam renang dan lapangan sepak bola. “Yang kami kerjakan hanya fasilitas pendukung seperti area parkir dan kolam retensi/resapan,” ungkap Yadi.

Dalam papan informasi yang terpasang di depan GOR Paman Birin pun, kata Yadi, juga sangat jelas tertulis bahwa pihaknya tidak ada kaitannya dengan kedua proyek sarana olahraga yang diperiksa KPK.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Indra Zakaria

Sumber: Radar Banjarmasin

Rekomendasi

Terkini

Kabupaten Banjar Sumbang Kasus HIV Tertinggi di Kalsel

Jumat, 12 Desember 2025 | 11:10 WIB
X